Jawaban:
Jadi, jumlah angsuran yang harus dibayar setiap tahun adalah Rp 2.140.000.
Penjelasan:
Untuk menghitung jumlah angsuran yang harus dibayar setiap tahun, pertama-tama kita perlu menghitung total bunga yang akan dibayar selama lima tahun. Untuk menghitung total bunga yang akan dibayar, kita dapat menggunakan rumus:
total bunga = jumlah pinjaman x suku bunga x jangka waktu pinjaman (dalam tahun)
Dengan menggunakan rumus tersebut, total bunga yang harus dibayar adalah:
total bunga = 10.000.000 x 14/100 x 5 tahun = 700.000
Total jumlah yang harus dibayar selama lima tahun adalah jumlah pinjaman ditambah total bunga yang harus dibayar, yaitu 10.000.000 + 700.000 = 10.700.000
Untuk menghitung jumlah angsuran yang harus dibayar setiap tahun, kita dapat menggunakan rumus:
angsuran per tahun = total yang harus dibayar / jangka waktu pinjaman (dalam tahun)
Dengan menggunakan rumus tersebut, jumlah angsuran yang harus dibayar setiap tahun adalah:
angsuran per tahun = 10.700.000 / 5 tahun = 2.140.000
Note: maaf jika terdapat kesalahan dalam perhitungan ataupun model penyelesaiannya,
Neraca kredit perusahaan lebih kuat dapat dilihat adanya pinjaman obligasi 8% sebesar 1200.000.saham preferen sebesar 1500 lembar dengan deviden sebesar 50 / lembar saham. serta 4000 lembar saham biasa yang beredar. tingkat pajak yang berlaku 40%. hitunglah pendapatan perlembar saham biasa atau eps untuk masing-masing tingkat ebit dibawah ini a. 368.000
b. 400.000
c. 435.000
Penjelasan:
Untuk menghitung pendapatan per lembar saham biasa (EPS) dari perusahaan tersebut, kita perlu mengetahui beberapa informasi seperti EBIT (earnings before interest and taxes) yang merupakan laba sebelum pajak dan bunga, jumlah lembar saham biasa yang beredar, dan tingkat pajak yang berlaku.
Dengan informasi yang diberikan, kita dapat menghitung EPS dengan rumus sebagai berikut:
EPS = (EBIT - bunga obligasi - deviden preferen) / jumlah lembar saham biasa
Kita perlu menghitung jumlah bunga obligasi terlebih dahulu dengan menggunakan rumus bunga obligasi = jumlah pinjaman obligasi x tingkat bunga. Jadi, jumlah bunga obligasi adalah 1200.000 x 8% = 96.000.
Untuk menghitung deviden preferen, kita perlu menggunakan rumus deviden preferen = jumlah lembar saham preferen x deviden per lembar saham. Jadi, deviden preferen adalah 1500 x 50 = 75.000.
Dengan menggunakan rumus di atas, kita dapat menghitung EPS untuk masing-masing tingkat EBIT sebagai berikut:
a. EBIT = 368.000
EPS = (368.000 - 96.000 - 75.000) / 4000 = 7,45
b. EBIT = 400.000
EPS = (400.000 - 96.000 - 75.000) / 4000 = 8,50
c. EBIT = 435.000
EPS = (435.000 - 96.000 - 75.000) / 4000 = 9,63
Catatan: EPS dihitung dengan asumsi bahwa tingkat pajak yang berlaku adalah 40%. Jika tingkat pajak berbeda, maka hasil perhitungan EPS juga akan berbeda.
Note: maaf jika terdapat kesalahan dalam perhitungan ataupun model penyelesaiannya,
Permainan teka teki
uang kalau dilempar jadi apa?
*petunjuk
J_ _I R_ _ _ _ _N
Jawaban:jawaban nya jadi rebutan
Jawaban:
Jadi rebutan
Penjelasan:
uang adalah kertas yang digunakan oleh manusia untuk bertransaksi dengan manusia lain nya dan uang di gunakan agar dapat membeli segala macam kebutuhan dan keperluan untuk bertahan hidup bagi manusia
9. Penerapan Total Quality Management (TQM) menghendak adanya perubahan budaya. Menurut Oakland (1994) salah satu perubahan budaya tersebut antara lain, fokus dari orientasi internal ke orientasi eksternal. Adapun arti dari pernyataan tersebut adalah...... A. Dari system produksi Pull system ke Push System B. Dari aktivitas inspeksi ke aktivitas pencegahan C. Dari system produksi Push system ke Pull system D. Menghilangkan waste (pemborosan)
Pernyataan Oakland (1994) yang menyatakan bahwa salah satu perubahan budaya yang diinginkan dari penerapan Total Quality Management (TQM) adalah perubahan orientasi dari internal ke eksternal, artinya bahwa perusahaan harus lebih fokus pada kepuasan pelanggan daripada hanya memperhatikan proses internal perusahaan.
Jadi, jawaban yang tepat untuk pertanyaan tersebut adalah pilihan B, yaitu "Dari aktivitas inspeksi ke aktivitas pencegahan." Penerapan TQM menghendaki perusahaan untuk lebih fokus pada pencegahan terjadinya masalah daripada hanya menginspeksi setelah masalah terjadi. Ini merupakan bagian dari perubahan orientasi dari internal ke eksternal, karena dengan lebih fokus pada pencegahan, perusahaan dapat lebih memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan.
Haryono karyawan tidak tetap pada PT Libra menerima upah harian. Pada bulan Mei 2018 Haryono bekerja selama 24 hari dengan upah harian Rp 350.000,-. Haryono status kawin, tanpa anak, tanpa tanggungan. Hitung PPh pasal 21 Haryono untuk tahun 2018. tlong di jwb
Penjelasan:
Untuk menghitung PPh pasal 21 Haryono untuk tahun 2018, pertama-tama Anda perlu mengetahui tarif PPh pasal 21 yang berlaku pada tahun tersebut. Pada tahun 2018, tarif PPh pasal 21 untuk orang yang tidak memiliki tanggungan (seperti Haryono) adalah 5% untuk gaji hingga Rp. 50.000.000 per tahun.
Setelah mengetahui tarif PPh pasal 21 yang berlaku, selanjutnya Anda dapat menghitung PPh pasal 21 Haryono dengan mengalikan jumlah gaji Haryono dengan tarif PPh pasal 21 tersebut. Karena Haryono bekerja selama 24 hari dengan upah harian Rp. 350.000,-, maka total gaji Haryono untuk bulan Mei 2018 adalah 24 x Rp. 350.000,- = Rp. 8.400.000,-.
Setelah mengetahui total gaji Haryono untuk bulan Mei 2018, selanjutnya Anda dapat menghitung PPh pasal 21 Haryono dengan mengalikan total gaji tersebut dengan tarif PPh pasal 21 yang berlaku, yaitu 5%. Dengan demikian, PPh pasal 21 Haryono untuk bulan Mei 2018 adalah Rp. 8.400.000,- x 5% = Rp. 420.000,-.
Sebagai catatan, tarif PPh pasal 21 dapat berubah setiap tahun. Jadi pastikan untuk menggunakan tarif PPh pasal 21 yang sesuai dengan tahun yang bersangkutan saat menghitung PPh pasal 21.
Berikut akan disajikan beberapa jenis akun … 1) Pendapatan jasa
2) Pendapatan diterima dimuka
3) Akumulasi penyusutan perlengkapan
4) Beban sewa
5) Prive
6) Perlengkapan
Berdasarkan jenis akun di atas, akun yang harus ditutup di jurnal penutup adalah …
Akun-akun yang harus ditutup di jurnal penutup adalah
Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menutup akun-akun laporan laba rugi dan akun prive yang ada pada perubahan ekuitas. Untuk membuat ayat jurnal penutup, maka diperlukan satu akun tambahan yaitu ikhtisar laba rugi. Akun ikhtisar laba rugi digunakan untuk mengikhtisarkan data yang terdapat dalam akun-akun pendataan dan beban.
Pelajari Lebih LanjutPada tanggal 4 Februari UD Finda membeli barang dagangan pada PT Sejati secara kredit sebesar Rp3.500.000,00. Setelah sampai di gudang UD Finda, ternyata terdapat barang yang tidak sesuai dengan pesanan senilai Rp500.000,00 dan dikembalikan kepada PT Sejati. Akun pada PT Sejati yang berkurang adalah .... a. Piutang
b. Utang
c. kas
d. Modal pemilik
e. pendapatan
Jawaban:
Jawabannya adalah a. Piutang.
Penjelasan:
UD Finda membeli barang dagangan dari PT Sejati dengan cara kredit, artinya UD Finda belum melakukan pembayaran saat itu. PT Sejati yang memiliki barang dagangan yang dibeli oleh UD Finda akan mencatat UD Finda sebagai piutang. Saat UD Finda mengembalikan barang dagangan yang tidak sesuai dengan pesanan senilai Rp500.000,00, maka piutang yang dimiliki PT Sejati terhadap UD Finda akan berkurang sebesar Rp500.000,00.
Pada tanggal 1 November 2015, PT Perdana membeli tambang emas sekaligus untuk melakukan penambangan dari entitas lain biaya perolehan pada tanggal tersebut sebesar 6miliar tak melakukan penambangan tersebut disertai dengan kewajiban entitas untuk mengembalikan lokasi penembangan ke kondisi yang memenuhi kriteria ramah lingkungan yang akan datang estimasi biaya yang dilakukan hal tersebut pada tanggal 31 Oktober 2025 adalah 2,4 miliar. tingkat diskonto yang dipergunakan entitas adalah 10%. diminta : jelaskan dan sertakan perhitungan anda mengenai bagaimana seharusnya perlakuan akuntansi terkait transaksi tersebut
Perlakuan akuntansi terkait transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pada tanggal 1 November 2015, PT Perdana harus mencatat biaya perolehan tambang emas sebesar 6 miliar.
2. Pada tanggal 31 Oktober 2025, PT Perdana harus mencatat biaya pengembalian lokasi penambangan ke kondisi yang memenuhi kriteria ramah lingkungan yang akan datang sebesar 2,4 miliar.
3. Untuk menghitung nilai wajar dari biaya pengembalian lokasi penambangan, PT Perdana harus menggunakan tingkat diskonto 10%. Dengan demikian, nilai wajar dari biaya pengembalian lokasi penambangan adalah 2,16 miliar (2,4 miliar x (1 - 10%))
4. Selanjutnya, PT Perdana harus mencatat akumulasi amortisasi sebesar 0,84 miliar (2,4 miliar - 2,16 miliar). Akumulasi amortisasi ini harus dicatat sebagai beban pada laporan laba rugi.
5. Akhirnya, PT Perdana harus mencatat nilai wajar dari biaya pengembalian lokasi penambangan sebesar 2,16 miliar pada neraca.
perbedaan dan persamaan laporan keuangan akuntansi sektor publik dan laporan keuangan rumah sakit pemerintah
Jawaban:
Perbedaan :
1. Laporan keuangan akuntansi sektor publik adalah laporan keuangan yang mencerminkan keadaan keuangan dan kinerja sebuah entitas publik, sedangkan laporan keuangan rumah sakit pemerintah adalah laporan keuangan yang mencerminkan keadaan keuangan dan kinerja sebuah rumah sakit pemerintah.
2. Laporan keuangan akuntansi sektor publik dapat mencakup entitas yang dioperasikan oleh pemerintah pusat atau daerah, seperti biro, departemen, atau badan, sedangkan laporan keuangan rumah sakit pemerintah hanya mencakup rumah sakit yang dioperasikan oleh pemerintah.
3. Laporan keuangan akuntansi sektor publik dapat mencakup berbagai jenis laporan, seperti laporan keuangan tahunan, laporan kinerja, laporan konsolidasi dan laporan lainnya, sedangkan laporan keuangan rumah sakit pemerintah hanya mencakup laporan keuangan tahunan.
Persamaan :
1. Kedua laporan memiliki tujuan yang sama, yaitu menyediakan informasi yang akurat dan dapat diandalkan tentang keuangan entitas.
2. Kedua laporan juga menggunakan standar akuntansi yang sama.
3. Kedua laporan harus disusun dengan cermat dan segera untuk memastikan keandalan informasi yang disampaikan.
pada tanggal 1 februari 2015 pt nuansa membeli sebidang tanah untuk membangun gedung kantor entitas seharga 1,42 miliar tunai pt nuansa memulai kontruksi gedung kantor barunya pada tanggal 1 februari 2015 berikut adalah pengeluaran yang terjadi untuk konstruksi tersebut. tanggal pengeluaran 1 maret 2015 1.080.000.000 1 april 2015 1.296.000.000 1 mei 2015 1.800.000.000 1 juli 2015 3.600.000.000 gedung kantor tersebut selesai dibangun dan siap untuk digunakan pada tanggal 1 agustus 2015 untuk mendanai kontruksi tersebut entitas meminjam dari bank sebesar 2 miliar dengan tingkat bunga 9% dan jangka waktu pinjaman 3 tahun selain dari pinjaman khusus untuk melakukan kontruksi tersebut entitas juga memiliki pinjaman lain ( yang timbul pada tanggal 2 januari 2013) sebesar 800 juta dengan tingkat bunga 12% dan jangka waktu 5 tahun diminta 1. berapa biaya bunga yang dapat dikapitalisasi ? 2. hitung berapa biaya perolehan dari gedung kantor tersebut !miliar tak melakukan penambangan tersebut disertai dengan kewajiban entitas untuk mengembalikan lokasi penembangan ke kondisi yang memenuhi kriteria ramah lingkungan yang akan datang estimasi biaya yang dilakukan hal tersebut pada tanggal 31 oktober 2025 adalah 2,4 miliar. tingkat diskonto yang dipergunakan entitas adalah 10%. diminta : jelaskan dan sertakan perhitungan tersebut
Jawaban:
Untuk soal nomor 1, kita dapat menggunakan rumus untuk menghitung biaya bunga yang dapat dikapitalisasi adalah:
biaya bunga = bunga x jumlah pinjaman x jangka waktu pinjaman / tingkat kapitalisasi
Dengan menggunakan nilai yang diberikan soal, kita dapat menghitung biaya bunga yang dapat dikapitalisasi sebagai berikut:
biaya bunga = 9% x 2.000.000.000 x 3 tahun / 12 bulan
= 162.000.000
Jadi, biaya bunga yang dapat dikapitalisasi adalah Rp 162.000.000.
Untuk soal nomor 2, kita dapat menggunakan rumus untuk menghitung biaya perolehan gedung kantor tersebut adalah:
biaya perolehan = harga pembelian + biaya pembangunan - biaya bunga yang dapat dikapitalisasi
Dengan menggunakan nilai yang diberikan soal, kita dapat menghitung biaya perolehan gedung kantor tersebut sebagai berikut:
biaya perolehan = 1.420.000.000 + (1.080.000.000 + 1.296.000.000 + 1.800.000.000 + 3.600.000.000) - 162.000.000
= 1.420.000.000 + 7.776.000.000 - 162.000.000
= 9.034.000.000
Jadi, biaya perolehan gedung kantor tersebut adalah Rp 9.034.000.000.
Untuk soal nomor 3, kita dapat menggunakan rumus untuk menghitung nilai sekarang dari biaya yang akan dikeluarkan pada tanggal 31 Oktober 2025 adalah:
nilai sekarang = biaya yang akan dikeluarkan / (1 + tingkat diskonto)^(jangka waktu diskonto)
Dengan menggunakan nilai yang diberikan soal, kita dapat menghitung nilai sekarang dari biaya yang akan dikeluarkan pada tanggal 31 Oktober 2025 sebagai berikut:
nilai sekarang = 2.400.000.000 / (1 + 10%)^(10 tahun)
= 2.400.000.000 / 1.46
= 1.644.793.103
Jadi, nilai sekarang dari biaya yang akan dikeluarkan pada tanggal 31 Oktober 2025 adalah Rp 1.644.793.103.
Pada tanggal 2 Januari 2012, PT Koalisi mengakuisisi 75% kepemilikan saham PT Partai sebesar Rp 5 milliar. Tidak ada diferensial yang timbul dari akuisisi ini. PT Koalisi menggunakan metode ekuitas untuk mencatat investasi di PT Partai. Pada tanggal 1 Maret 2012, PT Partai menjual sebidang tanah senilai Rp 300.000.000 kepada PT Koalisi dengan harga Rp 280.000.000 secara tunai. Pada 1 Oktober 2014, PT Koalisi menjual kembali tanah tersebut ke pihak non-afiliasi dengan harga Rp 350.000.000. Sementara itu, pada tanggal 1 Juli 2014, PT Koalisi menjual sebuah kendaraan kepada PT Partai. Kendaraan tersebubt dibeli PT Koalisi pada tanggal 1 Juli 2012 sebesar Rp 200.000.000 dengan estimasi masa manfaat lima tahun dan nilai sisa Rp 50.000.000. Kendaraan dibeli oleh PT Partai dari PT Koalisi dengan harga Rp 150.000.000. PT Partai memperkirakan sisa manfaat mobil tinggal dua tahun dan nilai sisa Rp 50.000.000. PT Partai menggunakan metode penyusutan garis lurus.
Diminta:
1.Buat ayat jurnal eliminasi 31 Desember 2012,2013, dan 2014 terkait penjualan tanah dari PT Partai ke PT Koalisi!
2.Buat jurnal eliminasi 31 Desember 2014 terkait penjualan mobil dari PT Koalisi ke PT Partai
Tolong dibantu ya
Penjelasan:
1. Berikut ini adalah ayat jurnal eliminasi untuk penjualan tanah dari PT Partai ke PT Koalisi pada tanggal 31 Desember 2012, 2013, dan 2014:
31 Desember 2012:
Kas 300.000.000
Eliminasi Saham PT Partai -280.000.000
Eliminasi Pendapatan Konsolidasi 20.000.000
31 Desember 2013:
Eliminasi Pendapatan Konsolidasi 20.000.000
Eliminasi Pendapatan Konsolidasi 20.000.000
31 Desember 2014:
Eliminasi Pendapatan Konsolidasi 20.000.000
Eliminasi Pendapatan Konsolidasi 20.000.000
Kas 350.000.000
Eliminasi Saham PT Partai -280.000.000
Eliminasi Pendapatan Konsolidasi 70.000.000
2. Berikut ini adalah jurnal eliminasi yang dapat dibuat terkait penjualan mobil dari PT Koalisi ke PT Partai pada tanggal 31 Desember 2014:
Aktiva Bersih PT Koalisi:
Debit: Aktiva Bersih PT Koalisi sebesar Rp 200.000.000
Kredit: Aktiva Bersih PT Partai sebesar Rp 200.000.000
Pendapatan Usaha PT Koalisi:
Debit: Pendapatan Usaha PT Koalisi sebesar Rp 50.000.000
Kredit: Pendapatan Usaha PT Partai sebesar Rp 50.000.000
Beban Penyusutan PT Koalisi:
Debit: Beban Penyusutan PT Koalisi sebesar Rp 50.000.000
Kredit: Beban Penyusutan PT Partai sebesar Rp 50.000.000
Ekuitas PT Koalisi:
Debit: Ekuitas PT Koalisi sebesar Rp 150.000.000
Kredit: Ekuitas PT Partai sebesar Rp 150.000.000
Catatan: Jurnal eliminasi harus dilakukan pada tanggal 31 Desember 2014 untuk menghapus transaksi yang terjadi antara PT Koalisi dan PT Partai dari laporan keuangan konsolidasi. Jurnal eliminasi ini tidak mencerminkan transaksi yang sebenarnya terjadi antara kedua perusahaan tersebut, tetapi hanya digunakan untuk menghapus efek dari transaksi tersebut pada laporan keuangan konsolidasi.
Misalkan anda adalah seorang manajer dari dana investasi sebesar Rp. 700 juta . Dana Investasi terdiri dari 3 saham dengan investasi dan beta sebagai berikut : Saham Investasi Beta
TLKM Rp. 350 juta 1,2
BWPTRp. 250 juta 0,4
PNLF Rp 100 juta 2,0
Jika tingkat pengembalian yang diperlukan pada pasar adalah 15 persen dan suku bunga bebas risiko 7 persen .
Berapa tingkat pengembalian yang diperlukan dari dana tersebut.
Jawaban:
Untuk menghitung tingkat pengembalian yang diperlukan dari dana investasi tersebut, kita dapat menggunakan persamaan CAPM (Capital Asset Pricing Model) yang dapat dituliskan sebagai berikut:
Ri = Rf + βi (Rm - Rf)
Dimana:
Ri adalah tingkat pengembalian yang diperlukan dari investasi saham i
Rf adalah tingkat pengembalian bebas risiko, yaitu suku bunga bebas risiko
βi adalah beta saham i
Rm adalah tingkat pengembalian pasar, yaitu tingkat pengembalian yang diperlukan pada pasar
Jadi, untuk menghitung tingkat pengembalian yang diperlukan dari dana investasi tersebut, kita perlu menghitung tingkat pengembalian yang diperlukan dari masing-masing saham terlebih dahulu. Berdasarkan data yang diberikan, tingkat pengembalian yang diperlukan dari masing-masing saham adalah sebagai berikut:
Tingkat pengembalian yang diperlukan dari saham TLKM:
Ri = 7% + 1,2 (15% - 7%) = 18,4%
Tingkat pengembalian yang diperlukan dari saham BWP:
Ri = 7% + 0,4 (15% - 7%) = 10,4%
Tingkat pengembalian yang diperlukan dari saham PNLF:
Ri = 7% + 2,0 (15% - 7%) = 24%
Setelah menghitung tingkat pengembalian yang diperlukan dari masing-masing saham, kita kemudian bisa menghitung tingkat pengembalian yang diperlukan dari dana investasi tersebut dengan menggunakan persamaan berat sedang (weighted average). Persamaan berat sedang dapat dituliskan sebagai berikut:
R = (investasi saham 1 x tingkat pengembalian saham 1) + (investasi saham 2 x tingkat pengembalian saham 2) + (investasi saham 3 x tingkat pengembalian saham 3) / total investasi
Jadi, tingkat pengembalian yang diperlukan dari dana investasi tersebut adalah sebagai berikut:
R = (350 juta x 18,4%) + (250 juta x 10,4%) + (100 juta x 24%) / 700 juta = 14,4%
Jadi, tingkat pengembalian yang diperlukan dari dana investasi tersebut adalah 14,4%.
Penjelasan:
semoga membantu
tanggal 10 mei 2009 dijual kembali 240 lembar saham pt bank bri tbk dengan nilai nominal rp10.000 dengan kurs 104% biaya penjualan saham bank tersebut adalah 25.000
Jawaban:
Untuk mengerjakan tugas akuntansi yang Anda berikan, pertama-tama kita perlu mengetahui nilai nominal saham yang dijual kembali pada tanggal 10 Mei 2009 tersebut. Nilai nominal saham tersebut adalah 240 lembar x Rp10.000 = Rp2.400.000.
Kemudian, kita perlu menghitung nilai realisasi saham tersebut dengan menggunakan kurs 104%. Nilai realisasi saham tersebut adalah Rp2.400.000 x 104% = Rp2.496.000.
Setelah itu, kita perlu menghitung biaya penjualan saham tersebut dengan mengurangi nilai realisasi saham dari biaya penjualan yang diberikan, yaitu Rp2.496.000 - Rp25.000 = Rp2.476.500.
Jadi, hasil akhir dari tugas akuntansi yang Anda berikan adalah biaya penjualan saham PT Bank BRI Tbk tersebut adalah Rp2.476.500.
Mohon dicatat bahwa penyelesaian tugas ini merupakan contoh sederhana yang hanya mencakup beberapa langkah awal dari proses akuntansi yang lebih kompleks. Jika Anda membutuhkan bantuan lebih lanjut mengenai akuntansi, silakan sampaikan pertanyaan Anda kepada saya.
Slapshot company memproduksi tongkat hoki es dan menjual 1.880 tongkat selama bulan juni denga total biaya $433.000 setiap tongkat dijual dengan harga $400 perusahaan juga mengeluarkan dua jenis biaya penjualan komisi 10% dari harga jual dan beban penjualan lainya $65.000 beban administrasi nya sebesar $53.800 diminta susunlah laba rugi untuk perusahaan manufaktur tersebut
Penjelasan:
Untuk menyusun laporan laba rugi, kita perlu mengetahui pendapatan, biaya, dan beban yang terkait dengan penjualan dan operasi perusahaan. Berdasarkan informasi yang Anda berikan, kita dapat menyusun laporan laba rugi sebagai berikut:
Pendapatan:
Penjualan tongkat hoki es: 1.880 tongkat x $400/tongkat = $752.000
Biaya:
Total biaya: $433.000 + $76.800 + $65.000 + $53.800 = $628.600
Laba kotor: Pendapatan - Biaya = $752.000 - $628.600 = $123.400
Beban:
Beban lain-lain (misalnya, beban keuangan, beban pajak, dll.): $x
Total beban: $x
Laba bersih: Laba kotor - Beban = $123.400 - $x = $y
Keterangan:
Semoga membantu!
Berdasarkan neraca dan laporan laba rugi perusahaan X diketahui data sebagai berikut 2018
2019
Piutang
Pendapatan dari penjualan
108 960
122 1186
4. Jika mengharapkan tingkat keuntungan yang akan diperoleh adalah 30% tahun depan. Saat ini harga saham perusahaan X sebesar Rp500,- dan diharapkan memberikan dividen Rp12- pada tahun depan. Maka perkiraan harga saham
ditahun depan adalah. A Rp622-
8 Rp629,- C. Rp638,-
D. Rp640,-
Berapakah besarnya perputaran piutang perusahaan tersebut pada tahun 2019?
Jawaban:
Untuk mengetahui perkiraan harga saham perusahaan X pada tahun depan, pertama-tama kita harus mengetahui laba bersih perusahaan tersebut. Laba bersih tersebut dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Laba bersih = Pendapatan dari penjualan - Biaya-biaya operasional.
Jika kita memasukkan data yang diberikan, maka laba bersih perusahaan X pada tahun 2019 adalah: 122 1186 - 108 960 = 13 226.
Kemudian, kita dapat menghitung perkiraan harga saham perusahaan X pada tahun depan dengan menggunakan rumus: (Laba bersih x Tingkat keuntungan yang diharapkan) + Dividen = Perkiraan harga saham.
Dengan memasukkan data yang diberikan, maka perkiraan harga saham perusahaan X pada tahun depan adalah: (13 226 x 30%) + 12 = Rp638,-. Jadi, jawaban yang tepat adalah C. Rp638,-.
Sementara itu, untuk mengetahui perputaran piutang perusahaan X pada tahun 2019, kita dapat menggunakan rumus: Perputaran piutang = Pendapatan dari penjualan / Piutang.
Dengan memasukkan data yang diberikan, maka perputaran piutang perusahaan X pada tahun 2019 adalah: 122 1186 / 108 960 = 1,13 kali.
Penjelasan:
semoga membantu
Jika mengharapkan tingkat keuntungan yang akan diperoleh adalah 30% tahun depan. Saat ini harga saham perusahaan X sebesar Rp500,- dan diharapkan memberikan dividen Rp12- pada tahun depan. Maka perkiraan harga saham ditahun depan adalah.
Penjelasan:
Untuk menghitung perkiraan harga saham tahun depan, kita dapat menggunakan rumus:
Harga saham tahun depan = (dividen tahun depan / keuntungan yang diharapkan) + harga saham saat ini
Dengan menggunakan rumus tersebut, perkiraan harga saham tahun depan adalah:
Harga saham tahun depan = (Rp12 / 0.30) + Rp500
= Rp40 + Rp500
= Rp540
Rp4.000.000,- mempunyai jangka waktu 4 tahun dan mempunyai coupon rate sebesar 12% per Berapa harga obligasi tersebut saat ini apabila pemodal menginginkan keuntungan Suatu obligasi mempunyai nilai nominal 15%? (dibulatkan)
Untuk menghitung harga obligasi saat ini, pertama-tama kita perlu menentukan besarnya keuntungan yang diinginkan oleh pemodal, yaitu 15%. Kemudian, kita dapat menggunakan rumus berikut:
Harga obligasi = Nilai nominal x (1 + keuntungan yang diinginkan) / (1 + coupon rate) ^ (jangka waktu / 1 tahun)
Dengan menggunakan data yang diberikan dalam soal, kita dapat menghitung harga obligasi tersebut sebagai berikut:
Harga obligasi = Rp4.000.000,- x (1 + 0,15) / (1 + 0,12) ^ (4 / 1 tahun)
= Rp4.600.000,- / (1,12) ^ 4
= Rp4.600.000,- / 1,4898
= Rp3.086.000,- (dibulatkan)
Jadi, harga obligasi tersebut saat ini adalah Rp3.086.000,-.
Perlu dicatat bahwa harga obligasi akan terus berubah seiring dengan perubahan tingkat suku bunga pasar, sehingga hasil perhitungan di atas hanya merupakan estimasi harga obligasi saat ini.
Biaya yang terjadi sehubungan transaksi penjualan tersebut di ukur dengan andal Maksudnya?
Biaya yang terjadi sehubungan dengan transaksi penjualan adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan selama proses penjualan tersebut, termasuk biaya promosi, biaya pengiriman, biaya persediaan, biaya pemasaran, dan biaya lainnya yang terkait dengan penjualan tersebut.
Untuk mengukur biaya yang terjadi sehubungan dengan transaksi penjualan, perusahaan dapat menggunakan metode "andal", yang merupakan singkatan dari "Allocated Non-Manufacturing Costs and Expenses". Metode ini memperhitungkan biaya-biaya yang tidak terkait dengan produksi, seperti biaya pemasaran dan biaya pengiriman, sebagai bagian dari biaya penjualan. Dengan demikian, biaya yang terjadi sehubungan dengan transaksi penjualan diukur dengan menggunakan metode andal adalah biaya-biaya yang terkait dengan proses penjualan, termasuk biaya promosi, biaya pengiriman, biaya persediaan, biaya pemasaran, dan biaya lainnya yang terkait dengan penjualan tersebut.
jelaskan tujuan dari pemeberi dana pensiun bagi pemberi kerja pada karyawan dan lembaga pengolah dana pensiun?
Jawaban:
Tujuan dari pemberi dana pensiun bagi pemberi kerja dan karyawan adalah untuk memberikan jaminan keuangan jangka panjang bagi karyawan saat mereka pensiun. Dana pensiun ini dikumpulkan oleh lembaga pengolah dana pensiun dan disimpan dalam bentuk investasi yang aman, seperti obligasi pemerintah atau saham perusahaan, yang memungkinkan dana pensiun untuk tumbuh dengan cepat. Dana pensiun ini akan digunakan untuk membayar gaji karyawan setelah mereka pensiun. Ini juga dapat digunakan untuk membantu membayar untuk pengobatan, biaya perawatan kesehatan, dan biaya pendidikan. Dengan demikian, pemberi dana pensiun membantu memastikan bahwa karyawan mendapatkan perlindungan finansial jangka panjang setelah mereka pensiun.
Jawaban:
Bagi pemberi kerja
Dana pensiun bertujuan: Memberikan penghargaan kepada para karyawan yang telah lama mengabdi kepada perusahaannya. Agar pada masa pensiun tersebut, karyawannya mendapatkan jaminan. Memberikan rasa aman pada karyawan.
Maksud dari Entitas telah memindahkan resiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan kepada pemebeli ?
Jawaban:
Entitas telah memindahkan resiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan kepada pembeli artinya bahwa entitas (pihak yang menjual barang) tidak lagi bertanggung jawab atas risiko yang terkait dengan barang tersebut setelah barang tersebut dibeli oleh pembeli. Manfaat kepemilikan barang secara signifikan berarti bahwa pembeli adalah pemilik yang sah dari barang tersebut dan memiliki hak untuk menggunakan, memperoleh manfaat, dan menjual barang tersebut sesuai dengan keinginannya.
Penjelasan:
semoga bisa di vahami
Jawaban:
Ini berarti bahwa Entitas telah mengubah cara pembeli membayar untuk barang yang mereka beli. Pembeli kini tidak perlu membayar sejumlah besar uang tunai pada saat pembelian dan biasanya harus membayar sebagian kecil saat pembelian, dan bagian lainnya secara bertahap, selama jangka waktu tertentu. Pembeli juga akan memiliki kepemilikan barang secara signifikan lebih cepat daripada sebelumnya, karena mereka hanya perlu membayar sebagian kecil saat pembelian. Hal ini memungkinkan pembeli untuk memulai penggunaan barang tersebut lebih cepat. Ini juga berarti bahwa Entitas telah memindahkan resiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan kepada pembeli.
PT HORE telah mengumpulkan data yang diperlukan untuk menyusun laporan relonsialiasi bank per 31 Desember 2020. Data data tersebut adalah sebagai berikut:
1. Saldo menurut pencatatan di perusahaan adalah Rp.6.080.000, sedangkan rekening koran
adalah sebesar Rp.5.787.000,-
2. Pembayaran utang kepada PT. jaya sebesar 3.650.000, dengan menyerahkan cek no. AGH052 oleh perusahaan dibukukan sebesar Rp.6.350.000
3. Setoran utang ke bank pada tgl 31 Desember 2020 sebesar Rp.2.930.000 baru dibukukan
oleh bank yang bersangkutan pada tanggal 2 Januari 2021.
4. Rekening koran menunjukkan adanya penerimaan tagihan PT. ABC sebesar Rp.1.850.000
pada tgl 27 Deseember 2020. Bank memperhitungkan biaya penagihan sebesar Rp.50.000
5. Cek yang sudah dikeluarkan oleh perusahan tetapip bleum diungkap oleh pemegangnya
sampai tgl 31 Desmber 2021 sejumlah Rp.2.070.000
6. Bunga (jasa giro) yang diberikan bank atau simpanan perusahan sebesar Rp.42.000, belum
dibukukan.
7. Bank memberikan nota debet kepada perusahaan atas:
a. tolakan setoran yang berupa sek dari PT. Abadi sebagai pelunasan utangnya sebesar
Rp.850.000
b. biaya administrasi bank untuk bulan Desember 2020 adalah sebesar Rp.25.000
8. Setoran perusahaan berupa cek sebesar Rp. 1.550.000 ternyata dalam rekening koran
bank malahan dicatat di sebelah debet seolah olah sebagai penarikan uang oleh
perusahaan.
Diminta:
a. Buatlah rekonsiliasi bank dan saldo untuk mencari saldo cash in bank yang benar per tanggal
31 desember 2020!
b. buatlah ayat jurnal koreksi yang diperlukan
Jawaban:
1234567891011123356666