Jawaban:
1. Bersama berkatakan salam, persahabatan tak terpisahkan
Tingkatkanlah semangat dan semanggi bahagia
Kita jalin dengan cinta, persahabatan tak tergantikan
Kita senyum dan bersahabat, bersama teruslah setia
2. Bersama kita bersaing, persahabatan tak tergantikan
Lebih tinggi kualitas, semangat pun tambah jaya
Kita bersama saling menghargai, persahabatan tak terbelah
Bersama kita berbagi, hari-harilah bersuka ria
3. Kita bersama bersinar, persahabatan tak berputus
Kita bersama saling menghormati, bersama tak terbelah
Kita bersama saling menopang, persahabatan tak tergugat
Kita bersama saling setia, bersama takkan terpisah
13) Bila laba perusahaan berfluktuasi naik turun, maka sumber pendanaan yang risikonya paling tinggi adalah yang bersal dari .... A. obligasi B. saham prioritas C. saham biasa D. luar negeri
vbb bvjjjjhhjjhhhhbbvffdeess
Pada tanggal 1 Januari 2019, PT. JOE mengimpor barang dari India dengan harga faktur US$ 160.000. Barang yang diimpor adalah jenis barang yang termasuk dalam barang-barang tertentu yang ditentukan dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 34/PMK.010/2017 lampiran API/Non API. Biaya asuransi yang dibayar di luar negeri sebesar 6% dari harga faktur dan biaya angkut sebesar 11% dari harga faktur. Bea masuk dan bea masuk tambahan masing-masing sebesar 26% dan 11%. Kurs yang ditetapkan Menteri Keuangan pada saat itu sebesar US$1= Rp12.000. Hitunglah PPh Pasal 22 yang dipungut oleh Ditjen Bea Cukai jika PT JAYA memiliki API (Angka Pengenal Impor) dan jika tidak memiliki API? mohon bantuannya
Penjelasan:
NI = CIF + Biaya lain
CIF :
Total CIF $ 187.200
CIF dalam rupiah $ 187.200 × Rp 12.000 = Rp 2.246.400.000
Biaya lain :
Total biaya lain Rp 831.168.000
NI = CIF + Biaya lain
= Rp 2.246.400.000 + Rp 831.168.000
= Rp 3.077.568.000
1. memiliki dokumen API
= 2,5% × Rp 3.077.568.000
= Rp 76.939.200
2. jika tidak memiliki dokumen API
= 7,5% × Rp 3.077.568.000
= Rp 230.817.600
tolong dijadikan jawaban terbaik ya.
Sdr. A dengan Status Kawin mempunyai Anak 3 orang (K/3) dan memiliki usaha Toko mendapat memproleh Penghasilan Bersih untuk Tahun 2018 Rp 100.000.000 dan Tahun 2009 Rp.600.000.000,00 Hitung berapa besarnya Pajak Terutang Tahun 2008 dan Tahun 2009 atas nama Sdr. A tersebut ! Perhatikan PTKP masing-masing tahun
Mohon bantuannya
Untuk menghitung pajak terutang atas nama Sdr. A, pertama-tama kita perlu mengetahui Penghasilan Kena Pajak (PKP) Sdr. A pada Tahun 2008 dan 2009. Penghasilan Kena Pajak (PKP) adalah jumlah penghasilan bersih setelah dikurangi dengan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) yang berlaku pada tahun tersebut. PTKP adalah batas penghasilan maksimal yang tidak dikenakan pajak. PTKP terdiri dari dasar pengenaan pajak yang sama untuk setiap orang, yaitu Rp 54.000.000 per tahun, ditambah dengan jumlah tambahan PTKP yang diberikan untuk setiap anak. Jumlah tambahan PTKP untuk setiap anak adalah Rp 4.500.000 per tahun. Dengan demikian, PTKP Sdr. A pada Tahun 2008 adalah Rp 54.000.000 + 3 * Rp 4.500.000 = Rp 66.000.000 per tahun.
Untuk menghitung pajak terutang pada Tahun 2008, pertama-tama kita perlu menghitung PKP Sdr. A pada tahun tersebut. PKP Sdr. A pada Tahun 2008 adalah Rp 100.000.000 - Rp 66.000.000 = Rp 34.000.000. Selanjutnya, kita dapat menghitung pajak terutang Sdr. A pada Tahun 2008 dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku pada tahun tersebut. Tarif pajak pada Tahun 2008 adalah sebagai berikut:
Penghasilan kena pajak hingga Rp 50.000.000: 5%
Penghasilan kena pajak di atas Rp 50.000.000 hingga Rp 250.000.000: 15%
Penghasilan kena pajak di atas Rp 250.000.000 hingga Rp 500.000.000: 25%
Penghasilan kena pajak di atas Rp 500.000.000: 30%
Dari tarif pajak di atas, dapat dilihat bahwa PKP Sdr. A pada Tahun 2008 adalah Rp 34.000.000, yang berada dalam kisaran Penghasilan kena pajak hingga Rp 50.000.000. Dengan demikian, pajak terutang Sdr. A pada Tahun 2008 adalah Rp 34.000.000 * 5% = Rp 1.700.000.
Untuk menghitung pajak terutang pada Tahun 2009, pertama-tama kita perlu menghitung PKP Sdr. A pada tahun tersebut. PKP Sdr. A pada Tahun 2009 adalah Rp 600
Proyek A membutuhkan investasi sebesar Rp 160.000.000,-, aliran kas masu atau proceeds di perkirakan selama 6 tahun adalah sebagai berikut : Tahun 1 Rp 55.000.000,- Tahun 2 Rp 60.000.000,- Tahun 3 Rp 75.000.000,- Tahun 4 Rp 85.000.000,- Tahun 5 Rp 90.000.000,- Tahun 6 Rp 95.000.000,- Dengan tingkat Discont Rate 20 % minta : Dari data tersebut di atas buatlah analisis pengambilan keputusan apakah proyek A layak di laksanakan atau tidak dengan metode ARR, PBP, DPP, NPV, PI, IRR
Penjelasan:
Untuk menentukan apakah proyek A layak dilaksanakan atau tidak, kita dapat menggunakan beberapa metode seperti ARR, PBP, DPP, NPV, PI, dan IRR.
1. ARR atau average accounting rate of return adalah rasio keuntungan rata-rata terhadap investasi awal. Nilai ARR dihitung dengan menggunakan rumus:
ARR = (Total keuntungan - Total investasi awal) / Total investasi awal x 100%
Dengan menggunakan data yang diberikan, kita dapat menghitung nilai ARR dari proyek A sebagai berikut:
ARR = (550.000.000 - 160.000.000) / 160.000.000 x 100% = 244%
Karena nilai ARR dari proyek A lebih besar dari 100%, maka proyek A layak dilaksanakan dari segi ARR.
2. PBP atau payback period adalah jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasi awal. Nilai PBP dihitung dengan menggunakan rumus:
PBP = Total investasi awal / Aliran kas masuk per tahun
Dengan menggunakan data yang diberikan, kita dapat menghitung nilai PBP dari proyek A sebagai berikut:
PBP = 160.000.000 / 55.000.000 = 2,91 tahun
Karena nilai PBP dari proyek A kurang dari 3 tahun, maka proyek A layak dilaksanakan dari segi PBP.
3. DPP atau discounted payback period adalah jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasi awal setelah dikurangi dengan tingkat diskonto. Nilai DPP dihitung dengan menggunakan rumus:
DPP = Total investasi awal / (Aliran kas masuk per tahun x (1 + Tingkat diskonto))
Dengan menggunakan data yang diberikan, kita dapat menghitung nilai DPP dari proyek A sebagai berikut:
DPP = 160.000.000 / (55.000.000 x (1 + 20%)) = 2,53 tahun
Karena nilai DPP dari proyek A kurang dari 3 tahun, maka proyek A layak dilaksanakan dari segi DPP.
4. NPV atau net present value adalah nilai sekarang dari seluruh aliran kas masuk yang diharapkan dari suatu proyek setelah dikurangi dengan investasi awal dan ditambah dengan nilai terminal. Nilai NPV dihitung dengan menggunakan rumus:
NPV = ∑ (Aliran kas masuk per tahun x (1 - Tingkat diskonto)) - Investasi awal
Dengan menggunakan data yang diberikan, kita dapat menghitung nilai NPV dari proyek A sebagai berikut:
NPV = (55.000.000 x (1 - 20%) + 60.000.000 x (1 - 20%) + 75.000.000 x (1 - 20%) + 85.000.000 x (1 - 20%) + 90.000.000 x (1 - 20%) + 95.000.000 x (1 - 20%)) - 160.000.000 = 214.000.000 - 160.000.000 = 54.000.000
Karena nilai NPV dari proyek A lebih besar dari 0, maka proyek A layak dilaksanakan dari segi NPV.
5. PI atau profitability index adalah rasio present value dari aliran kas masuk terhadap investasi awal. Nilai PI dihitung dengan menggunakan rumus:
PI = (Total present value dari aliran kas masuk) / Investasi awal
Dengan menggunakan data yang diberikan, kita dapat menghitung nilai PI dari proyek A sebagai berikut:
PI = (55.000.000 x (1 - 20%) + 60.000.000 x (1 - 20%) + 75.000.000 x (1 - 20%) + 85.000.000 x (1 - 20%) + 90.000.000 x (1 - 20%) + 95.000.000 x (1 - 20%)) / 160.000.000 = 214.000.000 / 160.000.000 = 1,33
Karena nilai PI dari proyek A lebih besar dari 1, maka proyek A layak dilaksanakan dari segi PI.
6. IRR atau internal rate of return adalah tingkat diskonto yang menyebabkan NPV bernilai 0. Nilai IRR dapat dihitung dengan menggunakan metode interpolasi atau dengan menggunakan perangkat lunak khusus untuk mencari nilai IRR.
Dengan menggunakan data yang diberikan, kita dapat mencari nilai IRR dari proyek A sebagai berikut:
IRR = 20%
Karena nilai IRR dari proyek A lebih besar dari tingkat diskonto, maka proyek A layak dilaksanakan dari segi IRR.
Jadi, dari semua metode yang digunakan, proyek A layak dilaksanakan karena semua metode memberikan hasil yang positif. Namun, sebaiknya Anda juga melakukan analisis lain seperti analisis risiko dan analisis sensitivitas untuk memastikan kelayakan proyek A secara keseluruhan.
Sebutkan pembagian bank berdasarkan target Pasar
Jawaban:
JENIS BANK MENURUT TARGET PASAR
1. Retail Bank
Bank yg menfokuskan pelayanan dan transaksi kpd nasabah-nasabah retail. Retail adalah nasabah-nasabah individual, perusahaan dan lembaga lain yang skala kecil
2. Corporate Bank
Ri n
c. dana cadangan
8. Laporan realisasi pelaksanaan APB Desa disampaikan paling lambat pada akhir bulan....
a. September
b. Juni
c. Agustus
d. Juli
e. Oktober
Jumlah Sil PA como de
ndapatan transfer
Jawaban:
d Juli kak/bang
Penjelasan:
itutuh d. juli
Dari data diatas buatlah ayat jurnal penyesuaian perusahaan Servis TV Bionic
Jawaban:
Jurnal penyesuaian yang harus dibuat terkait transaksi - transaksi berikut adalah sebagai berikut
Pembahasan
1. Pemakaian perlangkapan
Dr. Beban perlengkapan kantor Rp 1.000.000
Dr. Beban perlengkapan bengkel Rp 1.500.000
Cr. Perlengkapan Rp 2.500.000
2. Iklan dibayar dimuka
Dr. Beban Iklan (dihitung porsi tahun berjalan saja, tidak ada ket di soal)
Cr. Iklan dibayar di muka
3. Beban Sewa
Dr. Beban Sewa Rp 600.000
Cr. Sewa dibayar di muka Rp 600.000
4. Penyusutan gedung
Dr. Beban penyusutan gedung Rp 1.500.000
Cr. Akumulasi penyusutan gedung Rp 1.500.000
5. Penyusutan peralatan
Dr. Beban penyusutan peralatan Rp 1.000.000
Cr. Akumulasi penyusutan peralatan Rp 1.000.000
6. Bunga yang masih harus dibayar
Dr. Beban bunga Rp 200.000
Cr. Utang bunga Rp 200.000
7. Bunga yang masih harus diterima
Dr. Beban bunga Rp 400.000
Cr. Piutang bunga Rp 400.000
8. Pendapatan service
Dr. Pendapatan Rp 1.000.000
Cr. Accrued revenue Rp 1.000.000
9. Asuransi dibayar di muka
Dr. Beban asuransi (dihitung porsi tahun berjalan saja, tidak ada ket di soal)
Cr. Asuransi dibayar di muka
10. Gaji yang masih harus dibayar
Dr. Beban gaji Rp 500.000
Cr. Utang gaji Rp 500.000
11. Listrik yang masih harus dibayar
Dr. Beban Listrik Rp 100.000
Cr. Utang Listrik Rp 100.000
12. Air minum yang masih harus dibayar
Dr. Beban Air minum Rp 50.000
Cr. Utang Air minum Rp 50.000
13. Telepon yang masih harus dibayar
Dr. Beban Telepon Rp 100.000
Cr. Utang Telepon Rp 100.000
14. Komisi yang masih harus dibayar
Dr. Beban Komisi Rp 50.000
Cr. Utang Komisi Rp 50.000
-----------------------------
Detil jawaban
Kelas: 12
Mapel: Ekonomi
Bab: Bab 3 - Penyusunan Siklus Akuntansi pada Perusahaan Jasa
Kode:4.0.4
Kata Kunci: Perusahaan Jasa, Jurnal Umum, Beban, Dibayar di muka
Pada tugas akhir sekolah, anak-anak diberi tugas berkelompok, membuat sebuah persegi dan sebuah persegi panjang dengan ketentuan luas persegi sama dengan Luas persegi panjang. Salah satu kelompok, membuat persegi panjang dengan panjang sisi 5 satuan lebihnya dari panjang sisi persegi dan lebar sisi 4 satuan kurangnya dari panjang sisi persegi. Hitunglah panjang sisi persegi tersebut.
Jawaban:
......................
9. Berikut ini yang tidak termasuk fasilitas Recurring pada myob adalah a. Pembelian
b. Pembayaran
c. Penjualan
d. Pengembalian
e. Penerimaan
Jawaban:
e. penerimaan
Penjelasan:
maaf kalo salah
Jawaban:
Semuanya termasuk dalam fasilitas recurring
Maaf jika salah
Semoga membantu:D
36. Tata cara pembayaran pajak diatur dalam UU No.16 Tahun 2000. Penyetoran untuk PPh pasal 4
ayat 2 yang dipungut pihak lain adalah
a. Pemungutan pajak
b. Penerimaan penghasilan
c. Pemotongan penghasilan
d. potong pahak
e. pembayar pahak
Jawaban:
a. pemungutan pajak
Penjelasan:
pemotongan atau pemungutan pajak yang bersifat final atas penghasilan tertentu yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Bendahara SKPD membeli Perlengkapan Kantor di jurnal sebagai berikut : Perlengkapan Kantor (D) dan Kas di Bendahara Pengeluaran (K) Jurnal Penyesuaian yang akan dibuat pada akhir periode untuk jurnal tersebut adalah
Jawaban:
Jurnal penyesuaian yang akan dibuat pada akhir periode untuk jurnal tersebut adalah sebagai berikut:
Debit Perlengkapan Kantor Rp ...,-
Kredit Kas di Bendahara Pengeluaran Rp ...,-
Keterangan:
Rp ...,- adalah jumlah uang yang digunakan untuk membeli perlengkapan kantor.
Semoga membantu!perusahaan "Mata Angin" mengembangkan usaha sehingga membutuhkan suntikan dana. Untuk itu, perusahaan menerbitkan obligasi dengan nilai Rp5.000.000,00 setiap lembar dengan kupon sebesar 8%. Jika obligasi itu jatuh tempo selama 1 tahun dengan pembayaran kupon setiap semester, anuitas obligasi adalah sebesar a. Rp2.350.980,39 b. Rp2.450.980,39 c. Rp2.550.980,39 d. Rp2.650.980,39 e. Rp2.750.980,39
i = 8%/2 = 4% = 0,04
kendaraan dengan nilai 20 juta dengan masa manfaat 4 tahun tanpa nilai sisa dan 1 buah bangunan dengan harga perolehan 100 juta umur manfaat 20 tahun tanpa nilai sisa yang diperoleh dari setoran modal tuan aryo bagaimanakah jurnal penyesuaianny
Kas Debit Rp 100.000.000
Bangunan Kredit Rp 100.000.000
Jurnal penyesuaian ini menunjukkan bahwa Tuan Aryo telah melakukan setoran modal sebesar Rp 100 juta, yang digunakan untuk membeli sebuah bangunan dengan harga perolehan Rp 100 juta.
Kekurangan dalam menerapkan COSO
COSO adalah sebuah framework yang dikembangkan untuk mengukur efektivitas sistem internal control. Namun, terdapat beberapa kekurangan dalam menerapkan COSO, di antaranya adalah:
PT AAA adalah perusahaan yang bergerak di bidang fashion. Pada Januari 2021, perusahaan melakukan sejumlah pembayaran yang terkait dengan pemabayaran atas royalti. Tuan A mendapat royalti sebesar Rp35.000.000,00. Jika tuan A belum memiliki NPWP, maka pajak yang harus dikeluarkan Tuan A atas pembayaran royalti tersebut sebesar ....
Tuan A bekerja di PT AAA yang bergerak dibidang fasion dan mendapat royalti sebesar Rp35.000.000,00. Jika tuan A belum memiliki NPWP, maka pajak yang harus dikeluarkan Tuan A atas pembayaran royalti tersebut sebesar Rp5.250.000
PENJELASAN DENGAN LANGKAH-LANGKAH
Pajak penghasilan atau PPh adalah pajak yang dikenakan kepada wajib pajak baik perorangan maupun organisasi sesuai ketentuan. Pajak penghasilan diatur pada pasal 23 pada undang-undang perpajakan. Tarif pajak penghasilan bersifat progresif yaitu
Cara mengerjakan kasus di atas yaitu
Diketahui
Penghasilan Tuan A Rp35.000.000
Tidak memiliki NPWP
Ditanya
Pajak yang dikeluarkan
Jawab
Tuan A 15% x Rp35.000.000 = Rp5.250.000
Karena Tuan A tidak mempunyai NPWP maka pajak yang dikenakan adalah
= 100% x Rp5.250.000 = Rp 10.500.000
Berdasarkan perhitungan itu, maka Tuan A terkena pemotongan sebesar Rp5.250.000 + Rp5.250.000 = 10.500.000
Maka pajak yang akan dikenakan pada tuan A adalah 10.500.000
Pelajari lebih lanjut
Materi tentang Pajak penghasilan brainly.co.id/tugas/10195519
#BelajarBersamaBrainly#SPJ1
3. Berikut biaya-biaya yang terjadi pada PT. Tirta Cinta Abadi Biaya Bahan Baku Langsung Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya Overhead Hitunglan Prime Cost? Conversion Cost? Manufacturing Cost? Rp. 186.480.000 Rp. 243.829.000 Rp.108.374.000
Jawaban:
Prime Cost = Rp. 186.480.000 + Rp. 243.829.000 = Rp. 430.309.000
Conversion Cost = Rp. 243.829.000 + Rp. 108.374.000 = Rp. 352.203.000
Manufacturing Cost = Rp. 430.309.000 + Rp. 108.374.000 = Rp. 538.683.000
Cara mengubah negara untuk jenis mata uang pada Myob Accounting adalah...
adalah..ychzdghhqw123456789qwertyuioplkjhgfdsaZxcvbnmm.+×÷=/_€£¥₩)(*&^%$#@!-'c
Jelaskan persamaan sektor publik dan sektor komersial?
Jawaban:
Keduanya merupakan bagian yang integral dari sistem ekonomi negara, dan sumber daya yang sama untuk mencapai tujuan organisasi
Penjelasan:
maaf klo salah
Suatu akun atau perkiraan yang merupakan jumlah dari kas yang akan digunakan untuk pengeluaran sehari-hari dengan nominal yang cenderung tidak terlalu besar adalah akun atau perkiraan A. cash
B. Petty cash
C. Cash in bank
D. Equivalent cash
E. Restricted cash
Jawaban:
B. Petty Cash
Penjelasan:
Petty Cash atau kas kecil adalah jumlah dari kas yang digunakan untuk pengeluaran sehari-hari yang relatif kecil dan tidak efisien jika dibayar menggunakan cek
semoga membantu yaa:)
hasil yang diperoleh suatu perusahaan dalam pelaksanaan operasionalnya selama suatu periode tertentu disebut
Jawaban:
Harga jual
Penjelasan:
harga jual adalah harga yang dimana merupakan laba keuntungan dari suatu barang yang dijual oleh pelaku ekonomi