Bahasa nya Arab maaf apa ya kak​

Jawaban:

sanggup

Penjelasan:

jika iman nya sangat kuat

selain itu setiap zaman akan terus ada yang masuk kedalam konsep mahabbah kecuali pada zaman menjelang kiamat

قُلۡ يٰعِبَادِىَ الَّذِيۡنَ اَسۡرَفُوۡا عَلٰٓى اَنۡفُسِهِمۡ لَا تَقۡنَطُوۡا مِنۡ رَّحۡمَةِ اللّٰهِ‌ ؕ اِنَّ اللّٰهَ يَغۡفِرُ الذُّنُوۡبَ جَمِيۡعًا‌ ؕ اِنَّهٗ هُوَ الۡغَفُوۡرُ الرَّحِيۡمُ

artinya :

Katakanlah, "Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.

Maknanya :

Allah memerintahkan kepada hamba hambanya yang melampaui batasnya sendiri untuk tidak berputus asa dari Rahmat yang diberikan oleh Allah Yang Maha Pengasih.

Dan sebenarnya Allah Maha Pengampun Dosa dosa hamba hamba - Nya.

Dan Allah-lah Yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang.

Hubungan makna ayat ini dengan kasus siswa yang tidak lulus seleksi masuk SMA dan SMK :

Allah memerintahkan bagi mereka untuk tidak berputus asa dan tidak bersedih hati karena sesungguhnya Allah bersama dengan kita dan Allah Maha Penyayang. Allah akan menyayangi seluruh hamba - Nya walau kepada hamba yang melampaui batasnya sendiri.

Sikap mental yang harus dimiliki siswa tersebut :

Mencoba dan terus mencoba dengan tidak berputus asa. Dan yakin Allah akan memberikan jalan yang terbaik untuknya karena Allah bersamanya dan Allah Maha Penyayang.

Jawaban:

Saran yang diberikan adalah:

1. Tinjauan hukum-hukum Islam terkait bersiul dan bertekuk tangan.

2. Beragam pendapat para ulama mengenai bersiul dan bertekuk tangan dalam Islam.

3. Hubungan bersiul dan bertekuk tangan dengan ajaran Al-Quran dan Sunnah.

4. Kritik terhadap praktik bersiul dan bertekuk tangan dalam konteks modern.

5. Cara mengubah sikap terhadap bersiul dan bertekuk tangan dalam masyarakat Muslim.

Jawaban:

Bersiul merupakan hal yang pamali untuk dilakukan dalam masyarakat Indonesia. Siulan juga memiliki mitos bisa memanggil hantu bila dilakukan pada malam hari. Namun sebenarnya Islam juga melarang bersiul karena sejumlah alasan.

Bersiul bersanding dengan tepuk tangan yang mana keduanya merupakan bentuk ibadah orang-orang kafir di Ka'bah pada zaman jahiliyah. Sebagaimana firman Allah dalam Surah Al-Anfal ayat 35.

وَمَا كَانَ صَلَاتُهُمْ عِنْدَ الْبَيْتِ اِلَّا مُكَاۤءً وَّتَصْدِيَةًۗ فَذُوْقُوا الْعَذَابَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُوْنَ

Arab Latin: Wa mā kāna ṣalātuhum 'indal-baiti illā mukā`aw wa taṣdiyah, fa żụqul-'ażāba bimā kuntum takfurụn

Artinya: "Sholat mereka di sekitar Baitullah tidak lain hanyalah siulan dan tepuk tangan. Maka, rasakanlah azab ini karena kamu selalu kufur."

Dalam buku Tasyabbuh Yang Dilarang Dalam Fikih Islam oleh Jamil bin Habib Al-Luwaihiq disebutkan bahwa para ahli tafsir berbeda-beda dalam menafsirkan dua kata tersebut:

Pertama, Ahli tafsir pada umumnya, terutama lbnu Abbas, Abdullah bin Amr, Mujahid, lkrimah, Sa'id bin Jubair, juga Muhammad bin Ka'ab Al-Qurazhi, berpendapat bahwa kata muka' dalam ayat di atas adalah shafir, yakni suara tambahan yang keluar dari antara gigi seri atas dan bawah serta ujung lidah sehingga menyerupai suara burung. Mujahid menambahkan bahwa kafir jahiliyah memasukkan jari-jarinya ke dalam mulut.

Kedua, As-Suddi berkata, muka' adalah shafir sebagaimana dilakukan burung putih atau burung siul yang terdapat di bumi Hijaz. Ketiga, Abu Ubaid memberikan asal kata muka' dari maka-yamku-makwan-mukaan yang artinya bersiul. Keempat, dari Qatadah bahwa muka' adalah memukul-mukul dengan tangan.

Jamil bin Habib Al-Luwaihiq juga memberi penjelasan terkait hukum siulan dan tepuk tangan dalam bukunya, Tasyabbuh Yang Dilarang Dalam Fikih Islam.

Pertama, apabila bersiul dan bertepuk tangan dilakukan sebagai bentuk ibadah maka haram hukumnya, karena hal tersebut merupakan perbuatan yang biasa dilakukan orang jahiliyah sesuai firman Allah Surah Al-Anfal ayat 35.

Kedua, bersiul dan bertepuk tangan dilakukan bukan karena ibadah. Syaikh Abdul Aziz berpandangan bahwa keduanya adalah haram. Karena bersiul dan bertepuk tangan adalah tindakan meniru orang kafir, sebagaimana penjelasan pada Surah Al-Anfal ayat 35.

Pendapat sebagian ulama madzhab Hanbali mengatakan bahwa siulan dan tepuk tangan makruh hukumnya, karena meniru kaum wanita. Mereka berpegang pada makna umum yang terkandung dalam sabda Rasulullah: "Tasbih untuk kaum pria dan tepuk tangan untuk kaum wanita di dalam shalat". (HR Muslim)

Riwayat lainnya, "Siapa saja yang ingin memperingatkan kesalahan dalam shalat, maka hendaknya bertasbih, karena jika seorang bertasbih akan menjadikannya tersadar kembali. Dan sesungguhnya bertepuk tangan adalah untuk kaum wanita". (HR Bukhari)

Ulama Al-Iraqi berpendapat bahwa bersiul dan bertepuk tangan hukumnya jaiz. Karena menurutnya kedua tindakan itu tidak ada unsur meniru orang jahiliyah, dan melarang pria bertepuk tangan seperti dalam hadits Nabi dikhususkan dalam keadaan shalat. Wallahu a'lam.

Penjelasan:

bisa di ringkas penjelasan

maaf kalo salah

Jawaban:

karna dapat menyatukan orang kaya dan orang miskin

Jawaban:

jika untuk diri sendiri pastinya melaksanakan kewajiban. sesuai dengan ketentuan agama, dan erat hubungannya dengan amal dan ibadah .memperlakukan mahluk tuhan dengan baik agar nantinya kebaikan dapat berbalik pada kita. dan jika untuk orang lain, dengan adanya zakat pastinya membantu perekonomian serta kebutuhan bagi siapapun yang berhak dan mampu. dan kenapa zakat tidak di wajibkan kepada seluruh kaum, karena zakat adalah cara Tuhan memberikan kesempatan setiap mahluk nya berbagi merasakan pemberian dari kaum dan mahluk tuhan lainnya.

Jawaban:

Bersiul merupakan hal yang pamali untuk dilakukan dalam masyarakat Indonesia. Siulan juga memiliki mitos bisa memanggil hantu bila dilakukan pada malam hari. Namun sebenarnya Islam juga melarang bersiul karena sejumlah alasan.

Bersiul bersanding dengan tepuk tangan yang mana keduanya merupakan bentuk ibadah orang-orang kafir di Ka'bah pada zaman jahiliyah. Sebagaimana firman Allah dalam Surah Al-Anfal ayat 35.

وَمَا كَانَ صَلَاتُهُمْ عِنْدَ الْبَيْتِ اِلَّا مُكَاۤءً وَّتَصْدِيَةًۗ فَذُوْقُوا الْعَذَابَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُوْنَ

Arab Latin: Wa mā kāna ṣalātuhum 'indal-baiti illā mukā`aw wa taṣdiyah, fa żụqul-'ażāba bimā kuntum takfurụn

Artinya: "Sholat mereka di sekitar Baitullah tidak lain hanyalah siulan dan tepuk tangan. Maka, rasakanlah azab ini karena kamu selalu kufur."

Dalam buku Tasyabbuh Yang Dilarang Dalam Fikih Islam oleh Jamil bin Habib Al-Luwaihiq disebutkan bahwa para ahli tafsir berbeda-beda dalam menafsirkan dua kata tersebut:

Pertama, Ahli tafsir pada umumnya, terutama lbnu Abbas, Abdullah bin Amr, Mujahid, lkrimah, Sa'id bin Jubair, juga Muhammad bin Ka'ab Al-Qurazhi, berpendapat bahwa kata muka' dalam ayat di atas adalah shafir, yakni suara tambahan yang keluar dari antara gigi seri atas dan bawah serta ujung lidah sehingga menyerupai suara burung. Mujahid menambahkan bahwa kafir jahiliyah memasukkan jari-jarinya ke dalam mulut.

Kedua, As-Suddi berkata, muka' adalah shafir sebagaimana dilakukan burung putih atau burung siul yang terdapat di bumi Hijaz. Ketiga, Abu Ubaid memberikan asal kata muka' dari maka-yamku-makwan-mukaan yang artinya bersiul. Keempat, dari Qatadah bahwa muka' adalah memukul-mukul dengan tangan.

Jamil bin Habib Al-Luwaihiq juga memberi penjelasan terkait hukum siulan dan tepuk tangan dalam bukunya, Tasyabbuh Yang Dilarang Dalam Fikih Islam.

Pertama, apabila bersiul dan bertepuk tangan dilakukan sebagai bentuk ibadah maka haram hukumnya, karena hal tersebut merupakan perbuatan yang biasa dilakukan orang jahiliyah sesuai firman Allah Surah Al-Anfal ayat 35.

Kedua, bersiul dan bertepuk tangan dilakukan bukan karena ibadah. Syaikh Abdul Aziz berpandangan bahwa keduanya adalah haram. Karena bersiul dan bertepuk tangan adalah tindakan meniru orang kafir, sebagaimana penjelasan pada Surah Al-Anfal ayat 35.

Pendapat sebagian ulama madzhab Hanbali mengatakan bahwa siulan dan tepuk tangan makruh hukumnya, karena meniru kaum wanita. Mereka berpegang pada makna umum yang terkandung dalam sabda Rasulullah: "Tasbih untuk kaum pria dan tepuk tangan untuk kaum wanita di dalam shalat". (HR Muslim)

Riwayat lainnya, "Siapa saja yang ingin memperingatkan kesalahan dalam shalat, maka hendaknya bertasbih, karena jika seorang bertasbih akan menjadikannya tersadar kembali. Dan sesungguhnya bertepuk tangan adalah untuk kaum wanita". (HR Bukhari)

Ulama Al-Iraqi berpendapat bahwa bersiul dan bertepuk tangan hukumnya jaiz. Karena menurutnya kedua tindakan itu tidak ada unsur meniru orang jahiliyah, dan melarang pria bertepuk tangan seperti dalam hadits Nabi dikhususkan dalam keadaan shalat. Wallahu a'lam.

Penjelasan:

bIsa di ringkas/di singkat

maaf kalo salah

Jawaban:

“Sesungguhnya keutamaan seorang yang berilmu dibanding ahli ibadah, seperti keutamaan bulan di malam purnama dibanding seluruh bintang- bintang.”

Jawaban:

Ini adalah kalimat hati, dan sesungguhnya bahasa adalah bukti atas hati.

Jawaban:

•Membantu meringankan pekerjaan orang tua. •Berdo'a belajar dengan rajin agar menjadi anak yang berprestasi.

•Membantu membersihkan rumah

•Menjaga etika sopan santun baik ucapan, perbuatan. dan lain sebagainya.

•Lemah Lembut Dalam Bertutur Kata

(Maaf kalau salah )

Jawaban :

1. Patuh terhadap perintahnya dan menjauhi larangannya.
2. Menghormatinya dengan tidak meninggikan suara dan berucap yang baik.
3. Melakukan segala sesuatu yang dapat menyenangkannya.

 Orang tua adalah sosok yang diperintahkan oleh Allah untuk dihormati. Ridha dan murka Allah berada pada ridha dan murka mereka. Seperti dalam hadits berikut ini :

رِضَا اَللَّهِ فِي رِضَا اَلْوَالِدَيْنِ, وَسَخَطُ اَللَّهِ فِي سَخَطِ اَلْوَالِدَيْنِ

(HR Tirmidzi)

 Orang tua di sekolah adalah Bapak dan Ibu guru. Tanpa ridha mereka, ilmu yang kita miliki akan sia-sia belaka. Banyak sekali pada zaman sekarang ini, siswa yang belajar bertahun-tahun tapi lulus tidak mendapat apa-apa. Ilmunya tidak membawa manfaat untuknya dan orang lain kecuali sedikit. Hal itu disebabkan kurangnya adab yang dilakukan selama belajar.

 Cara menghormati orang tua dan guru kurang lebihnya sama. Dalam kitab ta'lim muta'alim dijelaskan :

• Tidak meninggikan suara di hadapannya.
• Berkata lemah lembut dan sopan.
• Tidak membicarakan aibnya.

• Tidak berjalan di depannya.
• Patuh terhadap perintahnya dan menjauhi larangannya.
• Melakukan segala sesuatu yang dapat menyenangkannya.
• Dan lain sebagainya.

brainly.co.id/tugas/6500436

brainly.co.id/tugas/14916763

brainly.co.id/tugas/26780973

Kelas : X

Mata pelajaran : Agama

Bab : Sayang, Patuh dan Hormat Kepada Orang Tua dan Guru

kata kunci : 14

Kode kategori : 10.14.8

kata kunci : Orang tua, Guru, Adab

١. مسلمون ، مسلمات، طالبون، طالبات. ٢. رأيت زيدا، مررت يزيد. ٣. يرى زيد، يرمي

Jawaban:

1. 1. مكتب: Muannas al-Maktab

2. مدرسة: Muannas al-Madrasah

3. فصل: Muannas al-Fasl

4. جامعة: Muannas al-Jami'ah

2. مكتبٌ | مدرسةٌ | فصلٌ | جامعةٌ | عينٌ

Jawaban:

ini adalah bunga

Penjelasan:

"هذه زهرة" adalah frasa dalam bahasa Arab yang berarti "ini adalah bunga". Jika Anda ingin mengucapkan frasa tersebut dalam bahasa Indonesia, Anda dapat mengatakkannya sebagai "ini adalah bunga".

Jawaban:

13. Ini bunga

maaf kalau salah

Jawaban:

saya makan pagi/sarapan dan makan malam di ruang makan

Jawaban:

Ayahku menerima tamu di ruang menerima tamu..

Penjelasan:

"Ayahku menerima tamu di ruang menerima tamu..." dalam bahasa Indonesia. Ini berarti bahwa ayahmu menerima tamu di ruang menerima tamu di rumahmu. Ruang menerima tamu adalah ruangan di rumah yang biasanya digunakan untuk menerima tamu atau pengunjung yang datang ke rumah.

Jawaban:

Baju saya solusi profetik agama dalam mengatasi krisis kebudayaan dalam pemeriksaan serta merevitalisasi keberagaman dalam keberagaman dalam menjalankan agama yaitu dengan menganut agama kita membuat keyakinan kepada Tuhan.

Jawaban:

Saya berpendapat bahwa pendidikan Islam berkembang dengan pesat dalam ruang lingkup agama, sains, dan teknologi. Dengan menggunakan berbagai alat teknologi terkini seperti internet, radio, televisi, dan lainnya, orang-orang akan dapat mengakses edukasi religi yang lebih baik dan memberi mereka manfaat yang tidak mungkin didapatkan melalui pendidikan konvensional. Dengan begitu, orang dapat mempelajari agama, sains, dan teknologi dengan lebih baik daripada sebelumnya. Ini juga akan memudahkan pemahaman umum akan relevansi antara keyakinan spiritual-agama dan ilmu pengetahuan modern yang diikuti perkembangan zaman.

Jawaban:

1. Ilmu tauhid

2. Sifat 50 (seket) tersebut terdiri dari 20 sifat wajib, 20 sifat mustahil dan 1 sifat jaiz

Penjelasan:

maaf kalo salah

Jawaban:

1 . Ilmu tauhid adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat keesaan Allah. Di mana Allah itu satu, dzat yang memiliki segala kesempurnaan dan tidak ada satu pun yang menggantikannya.

2. Sifat 50 (seket) tersebut terdiri dari 20 sifat wajib, 20 sifat mustahil dan 1 sifat jaiz

Penjelasan:

maaf klo slh

Jawaban:

Setelah Khalifah Umar bin Khattab wafat, Utsman bin Affan terpilih sebagai khalifah berikutnya dari golongan Muhajirin (orang-orang Makkah yang hijrah bersama Rasulullah SAW). Pemilihan Utsman sebagai khalifah dianggap tepat karena ia merupakan salah satu sahabat yang dekat dengan Rasulullah SAW dan memiliki kualitas yang baik sebagai pemimpin. Selain itu, Utsman juga memiliki kekayaan yang cukup, sehingga mampu membiayai keperluan kekhilafahan.

Ibrah atau pelajaran yang dapat diambil dari pemilihan Utsman sebagai khalifah adalah pentingnya memilih pemimpin yang memiliki kualitas dan kompetensi yang baik, serta memiliki kemampuan finansial yang memadai untuk mengelola keuangan kekhilafahan. Selain itu, penting juga untuk memilih pemimpin yang memiliki integritas dan kejujuran, serta mampu menjalankan amanah dengan baik dan tidak memihak pada kelompok tertentu.

Jawaban:

يضحك

ض = faul fiil

ح = ainul fiil

ك = laamul fiil

يضرب

ض = faul fiil

ر = ainul fiil

ب = laamul fiil

ينصر

ن = faul fiil

ص = ainul fiil

ر = laamul fiil

لعب

ل = faul fiil

ع = ainul fiil

ب = laamul fiil

ضرب

ض = faul fiil

ر = ainul fiil

ب = laamul fiil

Jawaban:

يضحك

ض = faul fiil

ح = ainul fiil

ك = laamul fiil

يضرب

ض = faul fiil

ر = ainul fiil

ب = laamul fiil

ينصر

ن = faul fiil

ص = ainul fiil

ر = laamul fiil

لعب

ل = faul fiil

ع = ainul fiil

ب = laamul fiil

ضرب

ض = faul fiil

ر = ainul fiil

ب = laamul fiil

Jawaban:

QS Fushilat ayat 44 yaitu ءَاَعْجَمِىٌّ

Alasan :

Lafadz ءَاَعْجَمِىٌّ dibaca tashil, karena apabila ada dua hamzah qatha’ bertemu dan berurutan pada satu lafadz, bagi lisan orang Arab merasa berat melafadzkannya, sehingga lafadz tersebut bisa ditashilkan (diringankan).