Jawaban:
Q = (2.000 gram) * (4200 J/kg°C) * (36°C)
= 3.072.000 J
waktu = (3.072.000 J) / (210 W)
= 14.610,5 sekon (14,6 Menit)
Penjelasan
Kita perlu menggunakan persamaan kalor yang diberikan oleh rumus Q = mcΔT, di mana Q adalah kuantitas kalor yang dibutuhkan, m adalah massa zat yang akan mengalami perubahan suhu, c adalah kalor jenis zat tersebut, dan ΔT adalah perubahan suhu yang diinginkan.
Jadi, kita perlu menghitung massa air yang ada di dalam teko tersebut. 2 liter air sama dengan 2.000 gram, jadi massa air yang ada di dalam teko adalah 2.000 gram. Kemudian, kita dapat menggunakan persamaan di atas untuk menghitung kuantitas kalor yang dibutuhkan.
Untuk menghitung waktu yang dibutuhkan, kita perlu menggunakan persamaan waktu = kuantitas kalor / daya
Sebuah benda bermassa m memiliki kecepatan sebesar v0 saat melewati titik (0,0) ketika bergerak sepanjang sumbu +x. Pada benda tersebut bekerja gaya Fx = -Ax (A konstanta positif). Hitunglah posisi benda tersebut ketika benda tersebut berhenti.
Jawaban:
F = ma:
-Ax = ma
a = -(A/m)
v = v0 + at:
0 = v0 + (-A/m)t
t = -v0/(A/m)
s = v0t + (1/2)at^2:
s = v0(-v0/(A/m)) + (1/2)(-(A/m))(-v0/(A/m))^2
s = -(v0^2/(A/m))
Jadi, posisi benda ketika berhenti adalah -(v0^2/(A/m))
2. jika berat pintu air 10 Ton, material yang digunakan memiliki tegangan tarik 400 MPa, maka tentukan lah diameter ulir?
Jawaban:
Untuk menentukan diameter ulir, kami harus menggunakan persamaan berikut:
d = (F x dl) / (2TS)
di mana
d adalah diameter ulir (cm)
F adalah beban yang diberikan (N)
dl adalah panjang ulir (cm)
TS adalah tegangan tarik material (MPa)
Karena berat pintu air adalah 10 ton, maka F dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:
F = berat x gravitasi (10 ton x 9.80665 m/s2)
F = 98.0665 kN
Dengan asumsi bahwa dl = 10 cm dan TS = 400 MPa, maka kita dapat menghitung diameter ulir dengan persamaan:
d = (98.0665 kN x 10 cm) / (2 x 400 MPa)
d = 1.45 cm
Jadi, diameter ulir yang diperlukan untuk pintu air berat 10 ton adalah 1.45 cm.
-----
Buat nyelesain masalah ini, lu perlu rumus yang ini:
d = √(32W / (πt))
•d itu diameter ulir yang dicari
•W itu beban yang harus ditanggung ulir, yaitu berat pintu air yaitu 10 ton
•t adalah tegangan tarik material yang digunakan yaitu 400 MPa
Lu juga perlu menghitung nilai π pakek rumus π = 3.14.
Sekarang lu bisa hitung diameter ulir :
d = √(32 * 10 ton / (3.14 * 400 MPa))
d = √(32 * 10 ton / (3.14 * 400 MPa))= √(320 / 1256)
d = √(32 * 10 ton / (3.14 * 400 MPa))= √(320 / 1256)= √(0.253968254)
d = √(32 * 10 ton / (3.14 * 400 MPa))= √(320 / 1256)= √(0.253968254)= 0.503968254 m
Jadi, diameter ulir yang dibutuhin sekitar 0.50 m
-----
Seutas tali panjangnya 40 m diberi beban m kg sehingga panjangnya menjadi 40,1 m, jika luas penampang tali 2 cm2, jika E = 2. 108 pa Tentukan tegangan, regangan dan massa bahan tersebut !.
Jawaban:
Tegangan tali tersebut adalah 5.27 x 105 Pa, regangan adalah 0.0025, dan massa bahan adalah 3.29 kg.
Penjelasan:
Untuk menentukan tegangan, regangan, dan massa bahan tali tersebut, kita dapat menggunakan hukum Hooke. Hukum Hooke menyatakan bahwa tegangan (σ) suatu bahan adalah sama dengan modulus elastisitas (E) dikalikan dengan regangan (ε). Regangan adalah perubahan panjang bahan dibagi dengan panjang aslinya.
σ = E * ε
Dengan menggunakan notasi L0 untuk panjang asli tali, L untuk panjang tali setelah diberi beban, dan m untuk massa beban yang diberikan, kita dapat menghitung tegangan, regangan, dan massa bahan tali tersebut sebagai berikut:
Tegangan (σ) = (2.108 Pa) * ((40,1 m - 40 m) / 40 m) = 5.27 x 105 Pa
Regangan (ε) = (40,1 m - 40 m) / 40 m = 0.0025
Massa bahan (m) = (5.27 x 105 Pa) * (2 cm2) / (40 m) = 3.29 kg
Izin bertanya kak sebuah kawat dengan panjang 10-cm membawa arus sebesar 20 A pada arah positif x. Gaya pada kawat yang disebabkan oleh adanya medan magnetik ⃗⃗ adalah ⃗ = (3.0̂+ 2.0̂). Jika kawat tersebut
sekarang dirotasikan sehingga aliran arus mengalir pada arah positif y, gaya pada kawat adalah ⃗ =
(−3.0̂− 2.0̂). Tentukan medan magnetik ⃗⃗ .
Jawaban:
Medan magnetik ⃗⃗ adalah 20 Am-1. Caranya adalah dengan menggunakan Hukum Faraday yang menyatakan bahwa gaya pada kawat (F) adalah sama dengan modulus medan magnetik (B) dikali panjang kawat (l) dan arus listrik (I).
F = B.l.I
Kita dapat menyelesaikannya:
B = F/(l.I)
Dimana:
F = (3.0̂+ 2.0̂)
l = 10 cm
I = 20 A
Jadi,
B = (3.0̂+ 2.0̂)/(0.1 x 20)
B = 20 Am-1
1. Sebuah proton (muatan +e= 1,602X10-19C) bergerak dalam sebuah garis lurus dari titik a ke titik b di dalam sebuah akselerator lincar, sejauh total d = 0,50 m. Medan listrik itu homogen sepanjang garis ini, dengan besar E= 1,5X10 V/m = 1,5X10 N/C dalam arah dari a ke b. Tentukan : a. Gaya pada proton tersebut?
b. Kerja yang dilakukan pada proton itu oleh medan tersebut?
C. Selisih potensial Vǝ - Vb ?
Jawaban:
a. Gaya pada proton tersebut adalah 1.5x10-11 N, yang didapat dengan menggunakan rumus F = qE, di mana q adalah muatan proton dan E adalah medan listrik. Jadi, F = (1.602 x 10-19 C)(1.5 x 10-11 N/C) = 1.5x10-11 N.
b. Kerja yang dilakukan pada proton itu oleh medan tersebut adalah 7.5x10-19 Joule, yang didapat dengan menggunakan rumus W = Fd, di mana F adalah gaya dan d adalah jarak. Jadi, W = (1.5x10-11 N)(0.50 m) = 7.5x10-19 Joule.
c. Selisih potensial Va - Vb adalah 0.75x10-17 Volt, yang didapat dengan menggunakan rumus V = Ed, di mana E adalah medan listrik dan d adalah jarak. Jadi, V = (1.5x10-11 N/C)(0.50 m) = 0.75x10-17 Volt.
Bu. Ami adalah seorang guru fisika saat ini bu ami sedang menyampaikan pembelajaran tentang pengukuran,
Pengukuran adalah suatu kegiatan membandingkan satu besaran dengan besaran lain yang sejenis. Berdasarkan soal, dapat disimpulkan bahwa bu Ami adalah seorang guru fisika. Saat ini bu Ami sedang menyampaikan pembelajaran tentang pengukuran, pertanyaan pemantik yang dapat digunakan oleh bu Ami antara lain sebagai berikut:
Pembahasan:
Ketika kita belajar mata pelajaran fisika maka kita akan belajar tentang pengukuran, besaran, satuan, dimensi, dan lain sebagainya. Pengukuran adalah suatu kegiatan membandingkan satu besaran dengan besaran lain yang sejenis. Berdasarkan soal, dapat disimpulkan bahwa bu Ami adalah seorang guru fisika. Saat ini bu Ami sedang menyampaikan pembelajaran tentang pengukuran, pertanyaan pemantik yang dapat digunakan oleh bu Ami antara lain sebagai berikut:
Pelajari lebih lanjut
Materi tentang pengertian pengukuran brainly.co.id/tugas/3000884
#BelajarBersamaBrainly
#SPJ1
Bandingkan sistem kerja sensor panas yang ada pada tubuh manusia dengan sensor suhu buatan !
Jawaban:
4 diisi PP si so di do to make your own site ini adalah hal yang sama dengan orang lain bernama yang tidak bisa lagi dimana saja terutama pada lumut dan paku pakuan ini adalah hal yang sama dengan orang
Penjelasan:
ini dia make up yang tepat bagi anda yang sama dengan jumlah yang besar dan panjang lh dan FSH ini adalah untuk besok kau ujian nasional tahun ini adalah hari terakhir bulan Ramadhan ini juga akan terjadi bila Anda tidak bisa di download disini aku tak pernah ku miliki dan pikiran itu juga akan tetap aku tak bisa berbuat itu tidak boleh
sebuah tali diukur, ternyata lebarnya 12,2 mm dan panjangnya 136,2 cm. luas tali mempunyai angka penting dan cara
Angka penting adalah suatu angka yang dihasilkan dari proses pengukuran yang terdiri atas angka pasti dan angka taksiran. Berdasarkan soal, dapat disimpulkan bahwa sebuah tali diukur, ternyata lebarnya 12,2 mm dan panjangnya 136,2 cm. Luas tali mempunyai angka penting adalah 166 cm² mempunyai dua angka penting.
Penjelasan dengan langkah-langkah:
Diketahui:
Sebuah tali diukur, ternyata lebarnya 12,2 mm dan panjangnya 136,2 cm.
Ditanyakan:
Luas tali mempunyai angka penting sebanyak?
Jawab:
Aturan angka penting dalam perkalian yaitu angka penting hasil perkalian harus memiliki angka penting sebanyak angka penting paling sedikit. Sehingga l = 12,2 mm = 1,22 cm terdiri atas 3 angka penting dan p = 136,2 cm terdiri atas 4 angka penting maka luas tali yaitu:
L = p x l =
Dengan demikian, luas tali adalah 166 cm² mempunyai dua angka penting.
Pelajari lebih lanjut
Materi tentang pengertian angka penting brainly.co.id/tugas/30803902
#BelajarBersamaBrainly
#SPJ1
Pada kedalaman berapa untuk titik dapat bertekanan 60kPa dalam bejana berisikan oksigen cair
Jawaban:
Kedalaman di mana tekanan 60 kPa akan terjadi adalah 52,63 meter.
Penjelasan:
Rumus tekanan hidrostatik adalah sebagai berikut:
P = γ * h
di mana:
Jadi, untuk menghitung kedalaman di mana tekanan 60 kPa akan terjadi, Anda perlu menyelesaikan persamaan P = 60 kPa untuk h. Jika massa jenis oksigen cair adalah 1,14 kg/m^3, maka persamaan tersebut dapat ditulis sebagai berikut:
60 kPa = (1,14 kg/m^3) * h
Note: maaf jika terdapat kesalahan dalam perhitungan ataupun model penyelesaiannya.
Diketahui luas sebuah bola logam 2,0096 m2 , massanya 2000 kg a. Berapa densitynya ? b. Berapa Relative Density (RD) nya ?
Jawaban:
a. Density = Massa / Luas = 2000 kg / 2,0096 m2 = 993,9 kg/m3
b. Relative Density (RD) = Density benda / Density air = 993,9 kg/m3 / 1000 kg/m3 = 0,9939
Suatu larutan etilen glikol C2H (OH)2, 4,03 M mempunyai berat jenis 1,045 g/mL. hitung: a). Persen berat, b). Fraksi mol, c). Molalitas larutan
Persen berat adalah 23,91%
Fraksi mol adalah 0,084.
Molalitas larutan adalah 5,073 molal
Penjelasan dengan langkah-langkah
Diketahui:
M C₂H₆O₂ = 4,03 M
ρ = 1,045 g/mL
Ditanyakan:
a). Persen berat,
b). Fraksi mol,
c). Molalitas larutan
Jawab:
Mr C₂H₆O₂ = 2. Ar C + 6. Ar H + 2. Ar O
Mr C₂H₆O₂ = 2. 12 + 6. 1 + 2. 16
Mr C₂H₆O₂ = 24 + 6 + 32
Mr C₂H₆O₂ = 62
M = (ρ x % x 10) ÷ Mr
4,03 = (1,045 x % x 10) ÷ 62
% = (4,03 x 62) ÷ (1,045 x 10)
% = 249,86 ÷ 10,45
% = 23,91%
% = 23,91%
terdapat 23,91 gram etilen glikol dalam 76,09 gram pelarutnya.
nt = mt ÷ M
nt = 23,91 ÷ 62
nt = 0,386 mol
np = mp ÷ Mr
np = 76,09 ÷ 18
np = 4,227 mol
Xt = (nt) ÷ (nt + np)
Xt = 0,386 ÷ (0,386 + 4,227)
Xt = 0,386 ÷ 4,613
Xt = 0,084
m = (mr ÷ Mr) x (1000 ÷ p)
m = 0,386 x (1000 ÷ 76,09)
m = 386 ÷ 76,09
m = 5,073 molal
Pelajari lebih lanjut
Materi tentang fraksi mol glukosa brainly.co.id/tugas/10925175
#BelajarBersamaBrainly#SPJ9
1. Dalam sebuah benda bekega dua getaran harmonis Sederhana dengan Simpangan searah Y₁ 10 cos (8t + 60°) Y₂ = 15 cos (8t + go) dan t dalam detik. a) Persamaan gerak benda.
b) Amplitudo, Frekuensi, dan sudut fase. c) Kecepatan dan Percepatan Saat benda berada 15 cm dari Posisi Setimbang
Jawaban:
saat jatuh kebawah persamaannya
Penjelasan:
karena dari posisi setimbang
Pada proses pengecoran besi, batang besi dengan massa 7,5 kg dan bersuhu 35 oC dipanaskan hingga mencair seluruhnya. Semua cairan besi kemudian dimasukkan dalam alat cetak. Berapa kalor yang telah diberikan kepada besi tersebut?
Jawaban:
Semoga membantu
Penjelasan:
Untuk mencari kalor yang telah diberikan kepada batang besi tersebut, kita perlu mengetahui kenaikan suhu yang terjadi pada besi tersebut dan juga kapasitas kalor besi tersebut. Kapasitas kalor besi adalah jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram besi sebesar 1 derajat Celsius.
Jika kita tidak memiliki informasi tentang kenaikan suhu yang terjadi pada besi tersebut atau kapasitas kalor besi, maka kita tidak dapat menghitung kalor yang telah diberikan kepada besi tersebut. Kita perlu menambahkan informasi tambahan untuk dapat menyelesaikan soal tersebut.
Namun, jika kita memiliki informasi tersebut, maka kita dapat menggunakan persamaan berikut untuk mencari kalor yang telah diberikan kepada besi tersebut:
Kalor = Massa x Kapasitas kalor x Kenaikan suhu
Kemudian, kita dapat menyusun persamaan tersebut dengan menggunakan informasi yang diberikan:
Kalor = 7,5 kg x Kapasitas kalor x Kenaikan suhu
Dengan demikian, kalor yang telah diberikan kepada batang besi tersebut adalah 7,5 kg x Kapasitas kalor x Kenaikan suhu.
Jika kita memiliki informasi tentang kenaikan suhu yang terjadi pada besi tersebut dan juga kapasitas kalor besi, maka kita dapat menghitung kalor yang telah diberikan kepada besi tersebut dengan menggunakan persamaan di atas.
Jawaban:
Kalor yang telah diberikan kepada besi tersebut 6161,250 KJ = 1478,7 Kkalori
Penjelasan:
kalor lebur besi L = 268 kJ/kg = 268000 J/kg
suhu awal besi T₁ = 35 ⁰C = 308 ⁰C = 581 ⁰K
titik lebur besi T₂ = 1.538°C = 1811 ⁰K
Δt = T₂ - T1 = 1811 -581 = 1230
kalor jenis besi c = 450 J/kg.⁰K
Kalor yang diberikan pada besi digunakan untuk menaikkan suhu besi dan mengubah wujud besi.
Q = Q1 + Q2
Q = m.c.Δt + m.L
Q = 7,5.450.1230 + 7,5.268000
Q = 9228375 + 2010000
Q = 6161250 J = 6161,250 KJ = 1478,7 Kkalori
Lapisan pasir halus setebal 4 m mempunyai angka pori (e) = 0,65 dan berat jenis (Gs) = 2,65. Tentukan tekanan air ke atas yang mengakibatkan bahaya tanah mengapung. Jika koefisien permeabilitas tanah pasir, k = 0.3 x 10 cm-4/det pada 200 C, berapakah debit yang harus di pelihara untuk mencegah kondisi kritis tanah ? Jika temperatur naik menjadi 300 C,berapakah persentase kenaikan debitnya ?
Jawaban:
Tekanan air ke atas yang mengakibatkan bahaya tanah mengapung (u0) adalah sebesar 1,2656 m. Debit yang harus dipelihara untuk mencegah kondisi kritis tanah (Q) adalah sebesar 4,72 x 109 cm3/dt. Jika temperatur naik menjadi 300°C, maka persentase kenaikan debitnya adalah +14,76%
Penjelasan:
Kenaikan temperatur menyebabkan peningkatan koefisien permeabilitas tanah pasir (k). Ini berarti bahwa kapasitas aliran air melalui tanah pasir akan naik, sehingga debit yang harus dipelihara untuk mencegah bahaya tanah mengapung juga akan naik. Dengan meningkatnya temperatur dari 200°C menjadi 300°C sebesar 100°C, peningkatan koefisien permeabilitas tanah pasir adalah sebesar +14,76%.
Antares, bintang paling terang di rasi Scorpio memiliki magnitudo visual mV = 1,06 dan jarak 185,2 pc. Deneb, bintang paling terang di rasi Cygnus memiliki magnitudo visual mV = 1,25 dan jarak 990,1 pc. Tentukanlah:
a) Bintang yang tampak lebih terang di langit.
b) Bintang yang dayanya lebih besar.
Jawaban:
a) Deneb tampak lebih terang di langit.
b) Antares memiliki daya yang lebih besar.
Penjelasan:
karena magnitudo visual dari Antares adalah 1,06, yang lebih rendah daripada 1,25 yang dimiliki oleh Deneb. Selain itu, jarak dari Antares (185,2 pc) jauh lebih dekat dibandingkan jarak dari Deneb (990,1 pc). Oleh karena itu, Antares memiliki daya yang lebih besar.
Sebutkan contoh hewan yang mengandung listrik! Jawab:
Jawaban:
1. Anguilla Anguilla (lidah ular laut)
2. Gymnotus Carapo (lidah ikan listrik)
3. Torpedo marmorata (ikan torpedo)
4. Malapterurus electricus (ikan elektrik)
5. Electrophorus electricus (ikan listrik Amazon)
6. Hypoptopoma guianense (ikan listrik Amazon)
7. Apteronotus albifrons (ikan listrik)
8. Echidna nebulosa (puncak gunung listrik)
9. Electrophorus varii (ikan listrik)
10. Electric Eel (lidah ular listrik)
Penjelasan:
Seekor kijang berlari dengan kecepatan 2 m/s dan percepatan 2 m/s. Kecepatan kijang tersebut setelah menempuh jarak 10 meter adalah...
Jawaban:
6,63 m/s
Penjelasan:
Dik :
Vo = 2 m/s
a = 2 m/s²
X = 10 m
Rumus GLBB
V² = Vo² + 2.a.X
V² = 2² + 2.2.10
V² = 4 + 40 = 44
V = √44 = 6,63 m/s
Seorang tukang memikul balok kayu yang bermassa 40 kg. Massa tubuh tukang adalah 70 kg. Saudara tentukan: a. Diagram gaya bebas pada lantai dan pundak tukang kayu. b. Gaya normal pada kaki tukang oleh lantai. c. Gaya normal pada balok oleh pundak tukang.
Jawaban:
a. Diagram gaya bebas pada lantai dan pundak tukang kayu terlihat seperti gambar di bawah ini:
https://i.ibb.co/2Kt4fnV/gaya.png
b. Gaya normal pada kaki tukang oleh lantai adalah 110 kg.
c. Gaya normal pada balok oleh pundak tukang adalah 40kg.
sebuah balok kayu dengan massa jenisnya 600 kg/m^3 mengapung di atas permukaan air (massa jenis air = 1.000 kg/m^3). jika sepotong perak (massa jenis 10.500 kg/m^3 bermassa 210 gram dikaitkan pada balok itu sehingga sistem bergerak kebawah dan akhirnya melayang di dalam air, maka volume balok kayu adalah?
Untuk menghitung volume balok kayu, kita dapat menggunakan hukum Archimedes yang menyatakan bahwa gaya apung yang dialami oleh suatu benda di dalam air sama dengan berat benda tersebut yang dicopot dari air yang tergantikan oleh benda tersebut.
Jadi, kita dapat menuliskan persamaan sebagai berikut:
F_upthrust = m_obj * g = V_obj * rho_water * g
Dimana F_upthrust adalah gaya apung, m_obj adalah massa objek, g adalah percepatan gravitasi, V_obj adalah volume objek, dan rho_water adalah massa jenis air.
Kita tahu bahwa massa objek adalah 210 gram = 0,210 kg, massa jenis air adalah 1000 kg/m^3, dan percepatan gravitasi adalah 9,8 m/s^2. Selanjutnya, kita dapat menggunakan persamaan tersebut untuk menghitung volume objek:
V_obj = (m_obj * g) / (rho_water * g) = (0,210 kg * 9,8 m/s^2) / (1000 kg/m^3 * 9,8 m/s^2) = 0,0021 m^3
Jadi, volume balok kayu adalah sekitar 0,0021 m^3.
sebuah patung emas bermassa 9,65 kg ( massa jenis 19,3 g/cm^3 tenggelam pada dasar laut ( massa jenis air laut 1,03 g/cm^3. patung tersebut akan di angkat dari dasar laut dengan menggunakan kabel. jika percepatan gravitasi = 9,8 m/s^2 , maka besarnya teganggan pada kabel ketika seluruh patung berada di dalam air dan seluruh patung berada di atas permukaan air berturut-turut adalah?
Jawaban:
Tegangan kabel harus sama dengan gaya apung ini agar patung tidak tenggelam.
Penjelasan:
Untuk mengetahui tegangan kabel saat patung emas berada di dasar laut dan saat berada di atas permukaan air, perlu diperhatikan gaya apung yang bekerja pada patung tersebut.
Gaya apung sama dengan berat air yang dipindahkan. Saat patung berada di dasar laut, gaya apung sama dengan berat patung ditambah berat air yang dipindahkannya. Saat patung berada di atas permukaan air, gaya apungnya sama dengan berat air yang dipindahkannya.
Berat patung sama dengan massanya dikalikan dengan percepatan gravitasi:
Berat = Massa * Percepatan gravitasi
= 9,65 kg * 9,8 m/s^2
= 94,67 N
Volume patung dapat dihitung dengan menggunakan kerapatan dan massanya:
Volume = Massa / Kepadatan
= 9,65 kg / (19,3 g/cm^3)
= 0,4983 m^3
Berat air yang dipindahkan patung saat berada di dasar laut sama dengan volume patung dikalikan dengan massa jenis air laut:
Berat air yang dipindahkan = Volume * Densitas air laut
= 0,4983 m^3 * (1,03 g/cm^3)
= 0,5129 kg
Berat total patung dan air yang dipindahkan sama dengan berat patung ditambah berat air yang dipindahkan:
Berat total = Berat patung + Berat air yang dipindahkan
= 94,67 N + (0,5129 kg * 9,8 m/s^2)
= 94,67 N + 5,03 N
= 99,7 N
Ini adalah gaya apung yang bekerja pada patung saat berada di dasar laut. Tegangan kabel harus sama dengan gaya apung ini agar patung tidak tenggelam.
Saat patung berada di atas permukaan air, gaya apungnya sama dengan berat air yang dipindahkannya:
Gaya apung = Berat air yang dipindahkan
= 0,5129 kg * 9,8 m/s^2
= 5,03 N
Tegangan kabel harus sama dengan gaya apung ini agar patung tidak tenggelam.