Jawaban:
Ketika dua lensa diletakkan berdekatan satu sama lain, bayangan yang dibentuk oleh satu lensa menjadi objek bagi lensa lainnya. Dalam hal ini, kita dapat menggunakan persamaan lensa untuk menghitung sifat bayangan yang dibentuk oleh masing-masing lensa.
Persamaan lensa menyatakan bahwa:
1/d_o + 1/d_i = 1/f
dimana d_o adalah jarak benda ke lensa, d_i adalah jarak bayangan ke lensa, dan f adalah jarak fokus lensa.
Pertama, kita dapat menggunakan persamaan lensa untuk menghitung sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa pertama. Benda berada 20 cm di sebelah kiri lensa pertama, jadi d_o = -20 cm. Jarak antar lensa adalah 35 cm, jadi d_i akan positif dan sama dengan 35 cm - jarak antara bayangan dan lensa kedua.
Mengganti nilai-nilai ini ke dalam persamaan lensa, kita mendapatkan:
1/(-20 cm) + 1/d_i = 1/(10 cm)
Memecahkan untuk d_i, kita menemukan bahwa jarak antara bayangan dan lensa kedua adalah -9,5 cm. Artinya bayangan yang dibentuk oleh lensa pertama berjarak 9,5 cm di sebelah kanan lensa kedua.
Selanjutnya, kita dapat menggunakan persamaan lensa untuk menghitung sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa kedua. Bayangan yang dibentuk oleh lensa pertama menjadi benda bagi lensa kedua, jadi d_o = -9,5 cm. Jarak antara lensa kedua dengan bayangan yang dibentuknya adalah d_i.
Mengganti nilai-nilai ini ke dalam persamaan lensa, kita mendapatkan:
1/(-9,5 cm) + 1/d_i = 1/(10 cm)
Memecahkan untuk d_i, kita menemukan bahwa jarak antara lensa kedua dan bayangan yang dibentuknya adalah -19 cm. Artinya bayangan yang dibentuk oleh lensa kedua berjarak 19 cm di sebelah kanan lensa kedua.
Ringkasnya, bayangan yang dibentuk oleh lensa pertama berjarak 9,5 cm di sebelah kanan lensa kedua, dan bayangan yang dibentuk oleh lensa kedua berjarak 19 cm di sebelah kanan lensa kedua. Kedua gambar terbalik (terbalik) relatif terhadap objek.
Dua buah muatan listrik positif yang ada di dalam membran sel saraf masing-masing sebesar 3C dan 2C terletak pada jarak 3 cm. Hitung berapakah gaya Columb yang dialami kedua muatan tersebut? besarnya konstanta (k) = 9 x 10⁹ Nm²/C² kalau bisa sebelum jam 20.30 ya kakak², karena harus dikumpul jam 21.00, terima kasih sebelumnya ^^
Jawaban:
Penjelasan:
Untuk menghitung gaya Columb yang dialami oleh dua muatan listrik, kita dapat menggunakan rumus gaya Columb, yaitu:
dimana:
F adalah gaya Columb yang dialami oleh kedua muatan
k adalah konstanta gaya Columb, yang nilainya adalah
q1 dan q2 adalah besarnya muatan listrik masing-masing
r adalah jarak antara kedua muatan
Sebagai contoh, mari kita hitung gaya Columb yang dialami oleh muatan 3C dan 2C tersebut:
Muatan listrik yang diam menghasilkan medan listrik, tetapi tidak menghasilkan medan magnetik. A. Apakah muatan listrik yang bergerak dengan kecepatan konstan menimbulkan gelombang elektromagnetik.
Jawaban:
Muatan listrik yang diam menghasilkan medan listrik, tetapi tidak menghasilkan medan magnetik. A. Apakah muatan listrik yang bergerak dengan kecepatan konstan menimbulkan gelombang elektromagnetik
Ya, muatan listrik yang bergerak dengan kecepatan konstan akan menimbulkan gelombang elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dapat ditransmisikan melalui ruang hampa atau melalui medium yang mengalami perubahan. Gelombang elektromagnetik dapat ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak atau oleh pertukaran elektron antara atom-atom dalam suatu material. Gelombang elektromagnetik dapat memiliki panjang gelombang yang berbeda-beda, mulai dari radio gelombang hingga sinar gamma, dan dapat ditransmisikan dengan kecepatan cahaya di ruang hampa.
Pada suhu 0°C, volume raksa 400 cm dan koefisien pemuaian volumenya 18 x 10" /°C. Jika raksa
C
tersebut dipanaskan sampai dengan 40°C, maka
volumenya menjadi.
.
Jawaban:
Volume akhir raksa = 402,88 cm³
Penjelasan:
dik.
Vo = 400 cm³
∆T = 40⁰C - 0⁰C = 40⁰C
γ = 0,00018/⁰C
dit. Vt?
jawab :
Vt = Vo ( 1 + γ Δt )
Vt = 400 (1 + 0,00018 x 40)
Vt = 400 (1 + 0,0072)
Vt = 400 x 1,0072
Vt = 402,88
Es bermassa M gram bersuhu 0 °C dimasukkan ke dalam air bermassa 340 gram dan suhu 20 °C yang ditempatkan pada bejana khusus. Anggap bejana tidak menyerap kalor. Jika Les = 80 kal/g, Cair = 1 kal/g.°C, semua es mencair dan kesetimbangan termal tercapai pada suhu 5 °C maka massa es adalah...
Jawaban:
massa es adalah 60 gr
Penjelasan:
Air suhu 20° melepas panas Q1 dan suhunya turun menjadi 5°
ES suhu 0° menerima panas Q2 yg digunakan untuk melebur es menjadi air dan Q3 untuk menaikkan suhunya menjadi 5
Massa es = M
Massa air =m = 340 gr
kalor lebur es L= 80 kal/gr
kalor jenis air C = 1 kal/gr°C
Azas Black
Panas yang dilepas = Panas yg diterima
Panas yang dilepas = Panas utk melebur + panas utk menaikkan suhu
Q1 = Q2 + Q3
m.C.( 20-5) =M.L + M.C.(5-0)
340 . 1 . 15 = M.80 + M . 1 . 5
5100 = 85M
M = 5100/85 = 60 gram
Sebongkah es bermassa 0,4 kg pada suhu 0 °C. Banyak kalor yang dibutuhkan untuk melebur es menjadi air jika kalor lebur es 80 kal/gr adalah...
Jawaban:
32.000 Q
Penjelasan:
Diketahui:
M = 0,4 kg = 400 gr
L = 80 kal/gr
Ditanya: Q...?
Jawab:
Q = m . L
Q = 400 gr . 80 kal/gr = 32.000 kalori.
2. Sebuah magnet dikelilingi kumparan yang memiliki 140 lilitan. Saat dialiri arus listrik timbul
perubahan fluks magnetik dengan persamaan
q = (5t? - 3t +12) wb. Ggl induksi di dalam
kumparan saat (t+ 0,75) sekon adalah.
(1. 4001 - 140) volt
b. (1. 4001 - 420) volt
(1. 400t + 630) volt
co
c.
Jawaban:
Induksi listrik adalah daya geser (epsilon) yang terjadi pada kumparan akibat adanya perubahan fluks magnetik. Persamaan induksi listrik dalam kumparan dapat dituliskan sebagai:
ε = - N(dΦ/dt)
di mana,
ε = Induksi listrik (Volt)
N = Jumlah lilitan kumparan
dΦ/dt = Perubahan fluks magnetik (wb/s)
Sehingga, induksi listrik saat t + 0,75 detik adalah:
ε = -140 (1.4005 - 3(t+0.75) + 12)(wb/s)
ε = -140 x (1.4005 - 3(t+0.75) + 12) x (1.4519 x 10-6 wb/s)
ε = - 140 x 1.4519 x 10-6 x (1.4005 - 3(t+0.75) + 12)
ε = - 0.0211 x (1.4005 - 3(t+0.75) + 12)
ε = - 0.0211 x (1.4005 - 3(t+0.75) + 12)
ε = - 0.0211 x (1.4005 - 3(t+0.75) + 12)
ε = (1.4005 - 3(t+0.75) + 12) Volt
Sehingga, induksi listrik saat t + 0,75 detik adalah:
ε = (1.4005 - 3(t+0.75) + 12) Volt
ε = (1.4005 - 3(t+0.75) + 12) Volt = (1.4001 - 420) Volt
Dua balok m1 dan m2 dihubungkan oleh tali ringan melalui katrol yang tergantung di langit-langit. Momen inersia katrol itu 0,01 kgm2, radiusnya 10 cm serta tidak terjadi slip antara tali dan permukaan katrol. Jika tegangan tali pada m1 sama dengan 18 n, tegangan tali pada m2 sama dengan 20 n, serta percepatan grafitasi setempat 10 m/s2, rasio m1 terhadap m2 sama dengan.
Jawaban:
Ratio m1 terhadap m2 sama dengan 88,8. Berikut ini adalah cara untuk menyelesaikannya:
1. Gunakan persamaan dinamika rotasi untuk menghitung gaya G pada tali: G = m x a, di mana m adalah momen inersia katrol dan a adalah percepatan.
G = 0,01 kgm2 x 10 m/s2 = 0,1 N
2. Gunakan Hukum Newton ketiga, F = Gwn, untuk menghitung tegangan tali pada masing-masing balok:
F1 = Gwn1 = 0,1 N x 18 n = 1,8 N
F2 = Gwn2 = 0,1 N x 20 n = 2,0 N
3. Jadi, rasio m1 terhadap m2 sama dengan.
Rasio = F1/F2 = 1,8 N/2,0 N = 0,9 = 88,8
Seorang pedagang di pinggir jalan raya berada di posisi (21,0,0) m dari kedudukan awal melihat seorang anak berada di posisi (3,0,0) m dari kedudukan awal. Seorang anak mengendani sepeda dengan kecepatan 18 km/jam melewai seorang pedagang. Menurut pedagang, pada wakhnu 6 sekon posisi anak tersebut berada di.
Jawaban:
Posisi anak setelah 6 detik adalah (27,0,0) m dari kedudukan awal.
Cara Perhitungan:
Kecepatan anak yang mengendarai sepeda adalah 18 km/jam atau 5 m/s. Jadi, jarak yang ditempuh anak dalam 6 detik adalah 30 m (5 m/s x 6 s). Karena posisi anak berada 3 m dari kedudukan awal, maka setelah 6 detik anak berada di posisi (3 + 30 = 33) m dari kedudukan awal, atau (27,0,0) m dari kedudukan awal.
Sebuah tabung pejal yang massanya 2 kg berjari-jari 0,5 m; tabung ini menggelinding ke bawah pada bidang miring dengan sudut kemiringan 37 derajat. Jika panjang bidang miring itu 15 m, tentukan kecepatan pusat massa dari tabung ketika sampai di kaki bidang miring tersebut (g = 9,8 m/det2 ).
Jawaban:
Cara menyelesaikan masalah ini adalah dengan menggunakan hukum kekekalan energi. Jadi, Energik Kekekalan = Energii Kinetik + Energi Potensial.
Energi Kinetik (K) = ½ x massa x kecepatan2
Energi Potensial (U) = massa x gravitasi x ketinggian
K + U = Kf + Uf
K = 0 (awalnya tabung tidak bergerak)
U = mgh (massa x gravitasi x ketinggian awal)
Kf + U = 0 + mgh
Kf = mgh
Kf = (2 kg)(9,8 m/det2)(15 m)
Kf = 294 joules
Kecepatan pusat massa = √2Kf/m
Kecepatan pusat massa = √(2 x 294 joules)/2 kg
Kecepatan pusat massa = 20,4 m/det
D. Kesimpulan Kesimpulan apa yang diperoleh mengenai kedudukan magnet bumi dengan arah utara
dan selatan bumi?
Jawab:.
Jawaban:
Dari penelitian, kedudukan magnet bumi menunjukkan bahwa arah utara dan selatan bumi ditentukan oleh medan magnet bumi. Medan magnet bumi ini berlawanan dengan arah utara geografis dan memiliki sifat dipolar, dengan arah utara dan selatan magnet bumi terpisah. Ini dapat ditemukan dengan memanfaatkan alat seperti kompas yang menunjukkan arah utara dan selatan magnet bumi bukan arah utara dan selatan geografis.
di suatu kampung yang terpencil sangat sulit mendapatkan jumlah air yang banyak,sehingga membutuhkan energi untuk membantu agar banyak aliran energi yang masuk ke kampung tersebut,tapi volume air yang ada hanya sebanyak 3.650 m³ dalam waktu 120 sekon. berapa banyak debit air yang akan di dapat oleh kampung tersebut?
Penjelasan:
Untuk menghitung debit air yang akan diperoleh oleh kampung tersebut, pertama-tama kita harus menghitung debit air dalam satuan meter kubik per detik (m³/detik). Debet air dapat dihitung dengan menggunakan rumus debit = volume air / waktu, yaitu:
Debit = 3.650 m³ / 120 detik = 30,4 m³/detik.
Jadi, debit air yang akan diperoleh oleh kampung tersebut adalah sebesar 30,4 m³/detik.
Hitunglah hasil dari pembagian 1,2 : 80 g, dan tentukan jumlah angka penting dari operasi pembagian,serta tulislah dalam bentuk notasi ilmiah!
Jawaban:
Hasil dari pembagian 1,2 : 80 g adalah 0,015. Jumlah angka penting dari operasi pembagian ini adalah 3, karena angka di belakang koma yang ditunjukkan adalah 3. Dalam notasi ilmiah, hasilnya akan dituliskan sebagai 1,5 x 10^-2 g.
Sepotong logam tertentu memiliki massa terukur 5,00 gram di udara, 3,00 gram di dalam air dan 3,24 gram di dalam benzena. Tentukan massa jenis logam dan benzena?.
mu = 5g (0,05kg)
ma = 3g (0,03kg)
mb = 3,24g (0,00324kg)
jawab :
pertama, kita cari gaya apung ketika logam berada di air :
fa = wu - wa
fa = (mu . g) - (ma . g)
fa = (0,05 . 10) - (0,03 . 10)
fa = 0,5 - 0,3
fa = 0,2 n
fa = ρ . g . v
0,2 = 1000 . 10 . v
0,2 = 10.000 . v
v = 0,00002 m³
massa jenis logam :
ρ = m/v
ρ = 0,05/0,00002
ρ = 2500kg/m³
atau dengan cara..
wu = mu . g
wu = ρ . v . g
0,5 = ρ . 0,00002 . 10
ρ = 0,5/0,0002
ρ = 2500kg/m³
lalu, kita cari massa jenis benzena :
fa = wu - wa
fb = wu - wb
fa/fb = (wu - wa) / (wu - wb)
(ρa . g . va) / (ρb . g . vb) = (mu . g - (ma . g)) / (mu . g - (mb . g)
karena tercelup, maka va = vb
ρ air = 1g/cm³ atau 1000kg/m³, tapi disini pakai satuan g/cm³ saja agar memudahkan..
(1 . vb) / (ρb . vb) = (5 - 3) / (5 - 3,24)
1/ρb = 2/1,76
ρb = 1,76/2
ρb = 0,88g/cm³
ρb = 880kg/m³
dalam membuat kompos dari berbagai macam sampah organik seperti dedaunan,sehingga menghasilkan energi biogas disebut tindakan? mengapa?
Jawaban:
Membuat kompos dari berbagai macam sampah organik seperti dedaunan untuk menghasilkan energi biogas disebut tindakan pengomposan.
Penjelasan:
Pengomposan adalah proses pengolahan sampah organik menjadi kompos yang dapat digunakan sebagai pupuk alami.
Proses pengomposan ini merupakan salah satu cara untuk mengelola sampah secara ramah lingkungan dan mengurangi jumlah sampah yang harus dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA).
Kelompok 3 mendapatkan tugas mengukur berat suatu benda menggunakan alat ukur timbangan/neraca, akan tetapi pada saat menimbang berat sebelah kanan tidak di ketahui sedangkan di sebelah kiri memiliki berat 20 g, 0,6 kg dan 2 g, maka berapakah berat yang di butuhkan oleh kelompok 3 agar timbangan tersebut seimbang? bagaimana cara kelompok 3 menyelesaikan soal yang ada pada wacana tersebut?
Untuk mengetahui berat yang diperlukan oleh kelompok 3 agar timbangan tersebut seimbang, pertama-tama Anda perlu menghitung jumlah total berat yang ada di sebelah kiri timbangan. Berat yang ada di sebelah kiri timbangan adalah 20 g + 0,6 kg + 2 g = 600,2 g. Setelah mengetahui jumlah total berat di sebelah kiri, Anda dapat menambahkan berat yang diperlukan oleh kelompok 3 di sebelah kanan timbangan agar timbangan tersebut seimbang. Jadi, berat yang diperlukan oleh kelompok 3 di sebelah kanan timbangan adalah 600,2 g.
Pada saat benda mempertahankan kedudukannya artinya benda tersebut diam. Resultan gaya pada benda diam akan sama dengan resultan gaya pada benda yang bergerak tetapi percepatannya nol. Benarkah pernyataan itu?jelaskan!.
Jawaban:
Pernyataan tersebut benar. Pada saat benda mempertahankan kedudukannya, artinya benda tersebut tidak bergerak atau diam. Jika benda diam, maka resultan gaya pada benda tersebut adalah nol. Resultan gaya adalah jumlah vektor dari semua gaya yang bekerja pada benda tersebut. Jika resultan gaya nol, maka tidak ada gaya yang bekerja pada benda tersebut, sehingga benda tersebut tidak akan bergerak.
Sementara itu, resultan gaya pada benda yang bergerak tetapi percepatannya nol adalah nol juga. Jika benda bergerak dengan percepatan nol, artinya benda tersebut tidak mengalami perubahan kecepatan, sehingga tidak ada gaya yang bekerja pada benda tersebut. Jadi, resultan gaya pada benda yang bergerak tetapi percepatannya nol adalah nol juga.
Secara keseluruhan, pernyataan tersebut benar karena resultan gaya pada benda diam dan benda yang bergerak tetapi percepatannya nol adalah sama, yaitu nol.
Setelah kita membuat sebuah sistem kordinat ternyata sebuah benda berada pada posisi r1 = 7i + 9j - 12 k m. Bebera saat kemudian benda bergerak dan posisinya menjadi r2 = -5j + 20j m. Berapakah vektor perpindahan benda ?.
Vektor Perpindahan
r = r2 - r1
r = (-5j + 20j) - (7i + 9j -12k)
r = 15j - 7i - 9j + 12k
r = -7i + 6j + 12k
Resultan Perpindahan(Besar Vektor Perpindahan)
r = √(-7)² + (6)² + (12)²
r = √49 + 36 + 144
r = √229 m
r = √229 mr = 15,1 m
pekerja memberikan gaya horizontal yang konstan dengan besar 20 N pada sebuah kotak yang bermassa 40 kg yang diam pada permukaan tanpa gesekan. Berapa percepatan kotak? Gambarkan diagram vektor dari kotak tersebut!
Jawaban:
a = F/m
F = 20 N
m = 40 kg
a = 20/40
a =0,5 m/s²
Penjelasan:
semoga bermanfaatSebuah kereta api sedang bergerak dengan kecepatan 72 km per jam di dalam kereta api seseorang sedang berjalan dalam arah berlawanan dengan kereta api atau V = 5 km per jam berapa kecepatan orang tersebut menurut pengamat yang berdiri di dekat rel.
Jawaban:
67 km/h
Penjelasan:
Untuk mengetahui kelajuan seseorang yang berjalan di atas kereta yang sedang berjalan menurut seorang pengamat yang berdiri di dekat rel, Anda perlu mempertimbangkan gerak relatif orang tersebut dan kereta tersebut.
Kecepatan orang di kereta menurut pengamat yang berdiri di dekat rel sama dengan selisih antara kecepatan kereta api dan kecepatan orang di kereta:
V = Vtrain - Vperson
= 67 km/jam
Ini adalah kecepatan orang tersebut menurut pengamat yang berdiri di dekat rel.
4. Beri 4 contoh gas tunggal /unsur/
atom dan rumus unsurnya ?.
Jawaban:
Contoh zat tunggal senyawa :