frontpage hit counter

4. Senyawa amfoter adalah senyawa yang dapat bersifat asam sekaligus basa benarkah bahwa air merupakan senyawa amfoter? tunjukkan dengan reaksi.

Jawaban

Jawaban 1

Jawaban:

Air adalah senyawa amfoter, artinya dapat berperilaku sebagai asam atau basa tergantung pada keadaan. Air dapat terionisasi untuk menghasilkan ion hidronium (H3O+) dan ion hidroksida (OH-) dalam larutan berair, seperti yang ditunjukkan dalam persamaan berikut:

Perilaku asam:

H2O + H2O -> H3O+ + OH-

Perilaku dasar:

H3O+ + H2O -> H2O + OH-

Dalam persamaan pertama, air bertindak sebagai asam, menyumbangkan proton (H+) ke molekul air lain untuk menghasilkan ion hidronium (H3O+). Dalam persamaan kedua, air bertindak sebagai basa, menerima proton dari ion hidronium untuk menghasilkan ion hidroksida (OH-).

Air merupakan senyawa yang unik karena dapat terionisasi menghasilkan ion H3O+ dan OH-, membuatnya mampu berperilaku baik sebagai asam maupun basa. Properti ini dikenal sebagai amfoterisme.


Pertanyaan Terkait

5. Tentukan derajat ionisasi dari asam sulfida HS, bila diketahui sebanyak 0. 002 mol asam yang terionisasi dari 0,5 mol asam yang dilarutkan dalam air!
Jawab:.

Answers

Jawaban:

Untuk menentukan derajat ionisasi dari asam sulfida HS, kita dapat menggunakan rumus derajat ionisasi yang didefinisikan sebagai berikut:

Derajat ionisasi = (jumlah mol yang terionisasi/jumlah mol yang dilarutkan) x 100%

Jadi, untuk kasus ini, kita bisa menghitung derajat ionisasi dari asam sulfida HS dengan cara sebagai berikut:

Derajat ionisasi = (0.002 mol/0.5 mol) x 100%

Derajat ionisasi = 0.4%

Jadi, derajat ionisasi dari asam sulfida HS adalah 0.4%.

Difusi dalam kristal diatur oleh lompatan atom di antara posisi yang diizinkan yang ditentukan dengan baik pada matriks kristal atau posisi interstisial. Apakah kalimat pernyataan tersebut benar atau salah, berikan alasannya

Answers

Jawaban:

Kalimat pernyataan tersebut salah. Posisi interstisial bukan merupakan metrik kristal yang diizinkan. Posisi interstisial adalah ruang di antara atom-atom dalam matriks kristal yang bisa diisi dengan atom lain atau ion. Difusi dalam kristal dipengaruhi oleh jumlah energi kinetik dan potensial, serta gaya tarik antar atom yang membentuk matriks kristal.

Apa yang dapat kamu simpulkan? Uraikan prinsip dasar cara pembuatan magnet yang sesuai
dengan langkah kerja 1, 2, dan 3!.

Answers

Jawaban:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq

Jumlah (mol) senyawa dalam 15.8 kg Fe(C104)3​

Answers

Jumlah mol (n) senyawa tersebut adalah sebanyak 45 mol.

Pembahasan

Jumlah mol pada suatu senyawa merupakan hasil perbandingan antara massa senyawa yang diketahui dengan massa molekul relatif senyawa yang diketahui juga. (Hubungan mol dengan massa senyawa).

Saya akan menjabarkan cara saya menemukan jawaban diatas

  • Gunakan persamaan rumus mol (n) untuk yang diketahui.
  • Seperti yang kita ketahui pada soal, yaitu massa dan juga ada data senyawa berupa jumlah senyawa Fe(ClO4)3.
  • Karena ada massa dan identitas senyawa, maka kita bisa menggunakan persamaan mol (n = massa ÷ mr)
  • Jabarkan terlebih dahulu senyawa Fe(ClO4)3 menjadi FeCl3O12 , dimana Fe(1) , Cl(3) dan O(12)
  • Temukan Mr dari senyawa : 56 + 3(35,5) + 12(16) , sehingga ditemukan Mr senyawa sebesar 354,5 gr/mol.
  • Masukkan dalam persamaan mol

Pelajari lebih lanjut

Yuk, simak lebih lanjut materi tentang stoikiometri (perhitungan kimia) pada brainly.co.id/tugas/35186269

#BelajarBersamaBrainly

Makanan di bawah ini yang mengandung sumber protein nabati adalah a.ikan lele
b.kacang hijau
c.tomat
d.wortel​

Answers

Jawaban:

Jawaban nya, B kacang hijau

A) Tuliskan struktur asam 2 Cloro, 3,4 dimetil pentanoat
b) Tuliskan 2,4 dimetil heksana​

Answers

Jawaban:

Penjelasan:

a) Struktur asam 2-cloro, 3,4-dimetil pentanoat adalah sebagai berikut:

H3C-C(O)C(Cl)-CH2-CH(CH3)-CH(CH3)-CH2-C(O)OH

Asam ini terdiri dari gugus karboksil (-C(O)OH) dan gugus metil (-CH3) yang terikat pada cincin karbon yang terdiri dari lima atom karbon. Asam ini juga mengandung gugus cloro (-Cl) yang terikat pada atom karbon ke-2 dari cincin karbon tersebut.

b) 2,4-dimetil heksana adalah senyawa kimia yang memiliki rumus molekul C8H18. Struktur 2,4-dimetil heksana adalah sebagai berikut:

H3C-CH2-CH2-C(CH3)-CH(CH3)-CH2-CH2-CH3

2,4-dimetil heksana merupakan senyawa hidrokarbon alifatik yang terdiri dari cincin karbon yang terdiri dari enam atom karbon, dengan gugus metil (-CH3) terikat pada atom karbon ke-2 dan ke-4 dari cincin tersebut.

1 mol mengandung 6,0 x partikel yang disebut bilangan Avogadro. Tuliskan persamaan hubungan. Antara jumlah mol dalam suatu sampel unsur dan jumlah atom yang dikandungnya!

Answers

Jawaban:

R = N/NA, dimana:

R = Jumlah mol dalam suatu sampel unsur

N = Jumlah atom yang dikandungnya

NA = 6 x 10^23, yaitu Bilangan Avogadro

Penjelasan:

Dengan menggunakan persamaan ini, jumlah mol unsur dalam suatu sampel dapat dihitung dengan mengkalikan jumlah atom yang ada dengan bilangan Avogadro. Misalnya, jika suatu sampel memiliki sejumlah jumlah atom yang dihitung sebagai N, maka jumlah mol dinyatakan sebagai:

R = N/NA

Jadi, jumlah mol unsur dalam suatu sampel dapat dihitung dengan membagi jumlah atom yang dikandungnya dengan 6 x 10^23.

Tentukan jari-jari atom karbon C 6 12 dalam satuan Fermi jika diketahui Ro= 1,2 X 10 pangkat -3 cm.

Answers

Jawaban:

qqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq

Hitunglah berat gas S2 dalam tangki yang mempunyai volume 20 liter tekanan 9 atmosfer dan suhu 28 c

Answers

Jawaban:

Berat gas S2 dalam tangki adalah:

1. Hitung jumlah mol gas S2 dalam tangki. Ini bisa dilakukan dengan menggunakan persamaan ideal gas, yaitu PV = nRT. Di mana P adalah tekanan (dalam atmosfer), V adalah volume (dalam liter), n adalah jumlah mol, R adalah konstanta gas, dan T adalah suhu (dalam Kelvin). Dengan nilai-nilai yang telah diberikan di atas, n = (9 x 20)/(0,082054 x (28 + 273)) = 28,65 mol.

2. Hitung berat gas S2 dalam tangki. Berat total gas S2 dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut: W = nM, di mana W adalah berat (dalam gram), n adalah jumlah mol, dan M adalah masa molar (dalam gram/mol). Jika massa molar gas S2 adalah 64 g/mol, maka berat total gas S2 dalam tangki adalah W = 28,65 x 64 = 1836,6 gram atau 1,84 kg.

Hitunglah berat gas S2 dalam tangki yang mempunyai volume 20 liter tekanan 9 atmosfer dan suhu 28 c

Answers

Penjelasan:

Rumus :

Massa = (PV/RT) × Mr

Mr X2 = Sigma X × Ar X

Jawab :

Massa = (9 atm × 20 L / 0,082 L.atm/mol-K × 301) × Sigma 2 × 32 g.mol^-1

= 180 / 24,68 × 64 g.mol^-1

= 0,466 Kg

Untuk menunjukkan suatu senyawa mengandung klorida dapat dilakukan dengan mereaksikan larutan zat uji dengan​.

Answers

Jawaban:

untuk mengetahui suatu senyawa mengandung klorida dapat dilakukan dengan mereaksikan larutan zat uji dengan zn

Air suling air garam asam cuka natrium hidroksida urea air gula amonium hidroksida asam sitrat asam sulfat dari senyawa-senyawa tersebut kelompokkan jenis senyawa​.

Answers

Jawaban:

Senyawa organik:

  • Asam cuka
  • Urea
  • Asam sitrat

Senyawa anorganik:

  • Air suling
  • Air garam
  • Natrium hidroksida
  • Air gula
  • Amonium hidroksida
  • Asam sulfat

Penjelasan:

Air suling dan air garam adalah senyawa yang terdiri dari air (H2O) dan ion-ion metalik atau non-metalik. Kedua senyawa ini dapat dikategorikan sebagai senyawa ionik.

Asam cuka adalah senyawa organik yang terdiri dari ion hidrogen (H+) dan ion metanol (CH3OH-). Asam cuka dapat dikategorikan sebagai senyawa asam karena mengalami ionisasi dengan mudah dan memiliki pH yang lebih rendah dari 7.

Natrium hidroksida adalah senyawa yang terdiri dari natrium (Na+) dan ion hidroksida (OH-). Natrium hidroksida dapat dikategorikan sebagai senyawa basa karena mengalami ionisasi dengan mudah dan memiliki pH yang lebih tinggi dari 7.

Urea adalah senyawa organik yang terdiri dari atom karbon, atom nitrogen, dan atom oksigen. Urea tidak dapat dikategorikan sebagai asam atau basa karena tidak mengalami ionisasi dengan mudah.

Air gula adalah senyawa yang terdiri dari air (H2O) dan glukosa (C6H12O6). Air gula tidak dapat dikategorikan sebagai asam atau basa karena tidak mengalami ionisasi dengan mudah.

Amonium hidroksida adalah senyawa yang terdiri dari ion amonium (NH4+) dan ion hidroksida (OH-). Amonium hidroksida dapat dikategorikan sebagai senyawa basa karena mengalami ionisasi dengan mudah dan memiliki pH yang lebih tinggi dari 7.

Asam sitrat adalah senyawa organik yang terdiri dari ion hidrogen (H+) dan ion sitrat (C6H5O7-). Asam sitrat dapat dikategorikan sebagai senyawa asam karena mengalami ionisasi dengan mudah dan memiliki pH yang lebih rendah dari 7.

Asam sulfat adalah senyawa inorganik yang terdiri dari ion hidrogen (H+) dan ion sulfat (SO4-2). Asam sulfat dapat dikategorikan sebagai senyawa asam karena mengalami ionisasi dengan mudah dan memiliki pH yang lebih rendah dari 7.

Tuliskan rumus molekul gugus fungsi ( 7 buah gugus fungsi) Kemudian masing masing kalian sebutkan tatanamanya dan berikan contohnya.

Answers

Berikut adalah rumus molekul dari 7 gugus fungsi yang dapat ditemukan dalam molekul organik, beserta contohnya:

1. Alkohol: R-OH

Contoh: etanol, metanol

2. Aldehyde: R-CHO

Contoh: formaldehid, acetaldehid

3. Keton: R-CO-R'

Contoh: acetone, 2-butanon

4. Asam karboksilat: R-COOH

Contoh: asam asetat, asam propionat

5. Ester: R-CO-O-R'

Contoh: etil asetat, butil propionat

6. Amida: R-CONH2

Contoh: urea, anilin

7. Karboksilat anhidrida: R-C(O)O-O-C(O)R'

Contoh: asam oksalat anhidrida, asam maleat anhidrida

Semoga membantu!

Asam askorbat (Vitamin C, Mr= 176,126) adalah suatu agen pereduksi yang bereaksi sebagai berikut: C6H8O6  C6H6O6 + 2H+ + 2e- Vitamin ini dapat ditentukan melalui oksidasi dengan suatu larutan standar I2. Suatu sampel sirup multivitamin sebanyak 200 mL diasamkan dan ditambahkan 10 mL I2 0,0500 M. Setelah reaksi berjalan seluruhnya, kelebihan I2 dititrasi dengan 38,65 mL Na2S2O3 0,0120 M. Hitunglah berapa mg asam askorbat per mL sirup multivitamin tersebut!​

Answers

Jawaban:

Untuk menghitung jumlah asam askorbat dalam sampel sirup multivitamin tersebut, pertama-tama kita harus menghitung jumlah I2 yang terpakai dalam reaksi. Penambahan I2 tersebut akan membentuk 2 molekul asam askorbat, dengan 2 molekul elektron yang dilepaskan. Karena konsentrasi Na2S2O3 yang digunakan dalam titrasi adalah 0,0120 M, maka jumlah I2 yang terpakai dapat dicari dengan persamaan:

(0,0120 M) x (38,65 mL) = 0,4638 mol I2

Kemudian, jumlah asam askorbat dapat dicari dengan menggunakan persamaan di atas yang menunjukkan reaksi asam askorbat dengan I2, yaitu:

C6H8O6 + 2I2 + 2H+  2C6H6O6 + 2I-

Karena jumlah I2 yang terpakai sebesar 0,4638 mol, maka jumlah asam askorbat yang terpakai juga sebesar 0,4638 mol. Dengan mengetahui jumlah asam askorbat yang terpakai dan massa molar asam askorbat, kita dapat menghitung jumlah massa asam askorbat yang terpakai dengan menggunakan persamaan:

Massa = Jumlah (mol) x Massa molar (g/mol)

Massa asam askorbat = 0,4638 mol x 176,126 g/mol = 81,955 g

Setelah mengetahui jumlah massa asam askorbat yang terpakai, kita dapat menghitung jumlah asam askorbat per mL sirup multivitamin dengan menggunakan persamaan:

Jumlah asam askorbat per mL sirup multivitamin = Massa asam askorbat (g) / Volume sirup multivitamin (mL)

Jumlah asam askorbat per mL sirup multivitamin = 81,955 g / 200 mL = 0,4098 g/mL atau 409,8 mg/mL.

Jadi, jumlah asam askorbat per mL sirup multivitamin adalah sebesar 409,8 mg/mL.

1) berapa jumlah atom pada unsur-unsur berikut ini: A)10,02 g Ca
b)8,062 g H
c)131,3 g Xe
d)404,603 g Sc?

2)Hitung massa molekul dari senyawa-senyawa berikut ini:
A)H2O
b)PH3
c)CCl4
d)B2H6
e)C6H6?

3)Suatu senyawa A ditemukan mengandung 24% berat karbon (C),4% berat hidrogen (H) dan 71% berat klorin (Cl).Tentukan rumus molekul senyawa A tersebut jika massa molekul totalnya 100


kk tolong di bantu jawab kk plis ​

Answers

Jawaban:

1) berapa jumlah atom pada unsur-unsur berikut ini:

A)10,02 g Ca

b)8,062 g H

c)131,3 g Xe

d)404,603 g Sc?

2)Hitung massa molekul dari senyawa-senyawa berikut ini:

A)H2O

b)PH3

c)CCl4

d)B2H6

e)C6H6?

3)Suatu senyawa A ditemukan mengandung 24% berat karbon (C),4% berat hidrogen (H) dan 71% berat klorin (Cl).Tentukan rumus molekul senyawa

JAWABAN

A tersebut jika massa molekul totalnya 100

a) 10,02 g Ca = 6.022 x 10^23 atoms Ca

b) 8,062 g H = 6.022 x 10^23 atoms H

c) 131,3 g Xe = 6.022 x 10^23 atoms Xe

d) 404,603 g Sc = 6.022 x 10^23 atoms Sc

a) Massa molekul H2O adalah 18 g/mol

b) Massa molekul PH3 adalah 67 g/mol

c) Massa molekul CCl4 adalah 153 g/mol

d) Massa molekul B2H6 adalah 84 g/mol

e) Massa molekul C6H6 adalah 78 g/mol

Persentase massa C, H, dan Cl dalam senyawa A adalah 24%, 4%, dan 71%. Jika massa molekul totalnya adalah 100, maka massa C dalam senyawa A adalah 24 g, massa H adalah 4 g, dan massa Cl adalah 72 g.

Jumlah atom C yang terkandung dalam 24 g C adalah 24/12 = 2, karena massa atom C adalah 12 g/mol.

Jumlah atom H yang terkandung dalam 4 g H adalah 4/1 = 4, karena massa atom H adalah 1 g/mol.

Jumlah atom Cl yang terkandung dalam 72 g Cl adalah 72/35.5 = 2, karena massa atom Cl adalah 35.5 g/mol.

Rumus molekul senyawa A adalah C2H4Cl2.

Jelaskan reaksi antara asam askorbat dengan H2SO4 dan amonium molibdat pada penentuan kadar vitamin c secara spektrofotometri UV Vis?​

Answers

Reaksi antara asam askorbat (vitamin C) dengan H2SO4 (asam sulfat) dan amonium molibdat (ammonium molibdate) digunakan dalam metode spektrofotometri UV-Vis untuk menentukan kadar vitamin C. Pada prinsipnya, asam askorbat akan bereaksi dengan H2SO4 untuk membentuk asam 2-sulfoglioksilat, yang kemudian akan bereaksi dengan amonium molibdat untuk membentuk senyawa yang disebut 2-sulfoglioksilammonium molibdat. Senyawa ini memiliki absorbansi yang kuat pada panjang gelombang tertentu, sehingga dapat diukur dengan spektrofotometer UV-Vis.

Untuk menentukan kadar vitamin C dengan metode ini, sampel diencerkan dengan larutan pembawa yang mengandung H2SO4 dan amonium molibdat. Kemudian, sampel tersebut diuji dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang yang sesuai. Biasanya, panjang gelombang yang dipilih adalah sekitar 525 nm. Absorbansi yang diukur akan meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi vitamin C dalam sampel. Dengan menggunakan kurva kalibrasi yang telah dibuat sebelumnya, kadar vitamin C dapat dihitung dengan menggunakan rumus yang sesuai.

Metode ini cukup akurat dan sensitif, sehingga dapat digunakan untuk menentukan kadar vitamin C dalam berbagai sampel, seperti makanan, suplemen, dan produk kosmetik. Selain itu, metode ini juga relatif mudah dilakukan dan memerlukan peralatan yang tidak terlalu mahal, sehingga banyak digunakan dalam laboratorium analisis kualitatif dan kuantitatif.

(3.) Bagaimana konfigurasi elektron, letak masing-masing elektron pada orbitalnya, serta berapa banyaknya elektron yang tidak berpasangan pada atom/ion berikut? d. g. 29 Cu h. 20Ca²+ i. Ar 18 a. N b. ,F- C. 19K 7+1 -28 11Na+ 80²- e. f. Al 13 j. 15P k. 25Mn²+ 1. Ni​

Answers

Jawaban:

a. N: 7orbital, 2 elektron pada orbital terluarnya, 1 elektron pada orbital kedua yang berikutnya, dan 4 elektron pada orbital ketiga. Tidak ada elektron yang tidak berpasangan.  b. F-: 7 orbital, 2 elektron pada orbital terluarnya, 7elektron pada orbital kedua yang berikutnya dan 1 elektron pada orbital ketiga. Tidak ada elektron yang tidak berpasangan. c. K+: 7 orbital, 1 elektron pada orbital terluarnya dan 8 elektron pada orbital kedua yang berikutnya. Tidak ada elektron yang tidak berpasangan. d. Cu: 11 orbital, 2 elektron pada orbital terluarnya, 8 elektron pada orbital kedua yang berikutnya, 18 elektron pada orbital ketiga yang berikutnya, 1 elektron pada orbital keempat, dan 2 elektron pada orbital kelima yang berikutnya. Tidak ada elektron yang tidak berpasangan. e. Al: 3 orbital, 2 elektron pada orbital terluarnya dan 8 elektron pada orbital kedua yang berikutnya. Tidak ada elektron yang tidak berpasangan.f. Na+: 11 orbital, 1 elektron pada orbital terluarnya, 8 elektron pada orbital kedua yang berikutnya dan 2 elektron pada orbital ketiga. Tidak ada elektron yang tidak berpasangan. g. 29Cu: 11 orbital, 2 elektron pada orbital terluarnya, 8 elektron pada orbital kedua yang berikutnya dan 19 elektron pada orbital ketiga. Tidak ada elektron yang tidak berpasangan. h. 20Ca²+: 4 orbital, 2 elektron pada orbital terluarnya dan 6 elektron pada orbital kedua yang berikutnya.Tidak ada elektron yang tidak berpasangan. i. Ar 18: 8 orbital, 2 elektron pada orbital terluarnya dan 6 elektron pada setiap orbital lainnya. Tidak ada elektron yang tidak berpasangan. j. 15P: 3 orbital, 2 elektron pada orbital terluarnya dan 5 elektron pada orbital kedua yang berikutnya.Tidak ada elektron yang tidak berpasangan. k. 25Mn²+: 4 orbital, 2 elektron pada orbital terluarnya dan 10 elektron pada orbital kedua yang berikutnya.Tidak ada elektron yang tidak berpasangan.

Jika potensial reduksi dari: Cr³+ + 2e → Cr Eº = - 0,74 volt Cu²+ + 2e → Cu E° = +0,34 volt - Harga potensial sel untuk reaksi: 2Cr + 3Cu²+ 2Cr³+ + 3Cu adalah volt -> ​

Answers

Gunakan E°red -  E°oks, sebagai  E°sel

E°sel = 0.34 - (-0.74) = 1.08 volt.

ingat oksidasi terjadi di anoda,

dan bahwa unsur Crom lebih mudah teroksidasi, dibanding Cu.

Larutan NISO4 dielektroliisis dengan menggunakan arus sebesar 10 A selama 2 jam. massa nikel yang dihasilkan di Katode ( MR NI = 59) adalah​

Answers

Jawaban:

11,8 gram

Penjelasan:

Jumlah elektron = (jumlah ion Ni2+ pada katode) x (muatan ion Ni2+)

= (konsentrasi larutan NiSO4 x volume larutan x molalitas NiSO4) x (2 e-)

= (1 M x 1 L x 0,1 mol/L) x (2 e-)

= 0,2 mol e-

Menghitung massa nikel yang dihasilkan :

Massa nikel = (jumlah elektron) x (massa molar nikel) / (muatan elektron)

= (0,2 mol e-) x (59 g/mol) / (1 e-)

= 11,8 gram

Cari atau buatlah resep 1 resep puyer atau kapsul dgn dtd, serta 1 resep sediaan tablet (tablet nanti buat copyan Resepnya) Soal:
A. Buat Skrining Resepnya
B. Hitung dosisnya
C. Hitung bahannya
D. Hitung hja nya
E. Jelaskan alur pelayanan resepnya​

Answers

A. Skrining Resep Puyer atau Kapsul dengan DTD (Dikalium Tetradecildifosfat)

  • Nama obat: DTD
  • Indikasi: Mengatasi gejala iritasi pada saluran pencernaan
  • Dosis: 20 mg/kapsul
  • Frekuensi pemberian: 2 kali sehari
  • Jumlah yang diberikan: 1 strip (isi 10 kapsul)

B. Hitung Dosis

Jika dosis yang diberikan adalah 20 mg/kapsul, maka dosis yang diberikan per hari adalah 20 mg x 2 kali sehari = 40 mg/hari. Jumlah yang diberikan adalah 1 strip, yang berisi 10 kapsul. Jadi, jumlah dosis yang diberikan per hari adalah 40 mg/kapsul x 10 kapsul = 400 mg/hari.

C. Hitung Bahan

Untuk membuat 1 strip (isi 10 kapsul) puyer atau kapsul dengan DTD, diperlukan bahan-bahan berikut:

  • DTD: 400 mg
  • Pelarut (misalnya, air): 30 mL
  • Basis puyer atau kapsul: sesuai dengan kebutuhan

D. Hitung Harga

Harga bahan-bahan tersebut tergantung pada harga jual di pasaran. Sebagai contoh, jika harga DTD adalah Rp 1.000/gram, maka harga yang dibutuhkan untuk membuat 1 strip puyer atau kapsul adalah Rp 1.000/gram x 0,4 gram = Rp 400. Harga pelarut tergantung pada jenis pelarut yang digunakan. Sebagai contoh, jika harga air adalah Rp 500/liter, maka harga pelarut yang dibutuhkan adalah Rp 500/liter x 0,03 liter = Rp 15. Harga basis puyer atau kapsul juga tergantung pada jenis yang digunakan.

E. Alur Pelayanan Resep

  • Pasien datang ke apotek dengan membawa resep yang telah diberikan oleh dokter.
  • Apoteker melakukan skrining resep untuk memastikan bahwa resep tersebut sesuai dengan kebutuhan pasien dan tidak mengandung kesalahan.
  • Apoteker menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat sediaan, sesuai dengan jumlah yang ditentukan dalam resep.
  • Apoteker mencampur bahan-bahan tersebut sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan, kemudian mencetaknya dalam bentuk tablet dengan menggunakan mesin tablet.
  • Apoteker mengecoh tablet yang telah jadi dan mengemasnya dalam kemasan sesuai dengan kebutuhan.
  • Apoteker memberikan sediaan yang telah jadi kepada pasien dan menjelaskan cara penggunaan serta efek samping yang mungkin terjadi.
  • Apoteker mencatat pemberian sediaan ke dalam buku catatan apotek dan menandai resep yang telah terlayani.
Pertanyaan Lainnya
Sebutkan kekurangan dan kelebihan adanya hipotei pada karya ilmiah. Dari data 8 , 9 , 7 , 8 , 5 , 6 , 9 , 7 , 9 , 10 , 9. Mediannya adalah Jika 2x2 = 6x-18 maka tentukan nilai dari x-2! ​ Gradien garis yang tegak lurus dengan garis 3x + 2y =0 adalah​ Barisan bilangan terdiri dari tujuh bilangan bulat berturut turut. Bila diketahui jumlah dari 3bilangan terkecil adalah 33, berapa jumlah dari tiga bilangan terbesar Mengapa politik luar negeri merupakan tujuan nasional​ Pada saat melakukan latihan gerakan dasar passing bawah permainan bola voli bagian mana yang harus digunakan sebagai pemantul Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Jika negara tidak menguasai cabang-cabang produksi penting tersebut yang akan terjadi adalah Dibawah ini adalah teknik dasar permainan bola basket kecuali Jaringan pada hewan vertebrata yang cocok untuk fungsi sekresi dan proteksi adalah Pada permainan bulutangkis terjadi skor sama 20=20 sehingga terjadi deuce( jus ) jelaskan siapa pemenangnya saat game tersebut Lahirnya bani umayyah i damaskus tahun 40 hijriyyah oleh muawiyah bin abi sufyan, yang diperkirakan oleh pakar sejarahwan sebagai bentuk sabotase terhadap pemerintahan ali bin abi thalib dari pemerintahan terakhir khulafaur rasyidin. Muawiyah bin abi sufyan mendirikan bani umayyah i damaskus di kota kecil illiyat yang sekarang berada di wilayah… Tahap akhir dalam pembuatan kerajinan bahan keras adalah Seseorang yang memimpin desa biasanya dipanggil pak Serat yang digunakan untuk kerajinan harus memenuhi syarat seperti Tentukan akar akar dari X2 +6x+8=0 Sebutkan beberapa contoh gangguan pada organ peredaran darah manusia non keturunan. Sebutkan 5 prinsip yang harus diikuti peneliti geografi!. Sebutkan beberapa kriteria dari soko(pilar) guru demokrasi menurut Alamudi ?. Sebutkan ciri ciri orang yang memiliki sikap nasyonalismeu.